Persentasi karkas
Persentase karkas tidak banyak
berpengaruh terhadap kualitas karkas namun penting pada penampilan ternak
sebelum dipotong. Pembeli ternak akan memperkirakan nilai karkas dari
penampilan ternak sewaktu ternak tersebut masih hidup. Bila pembeli menaksir
persentase karkas terlalu tinggi misalnya 1% saja, Faktor-faktor yang
mempengaruhi persentase karkas adalah konformasi tubuh dan derajat kegemukan.
Ternak yang gemuk, persentase karkasnya tinggi, dan umumnya berbentuk tebal
seperti balok (Kartasudjana, 2001).
Faktor lain yang mempengaruhi
persentase karkas adalah jumlah pakan dan air yang ada pada saluran pencernaan
ternak. Bila jumlahnya cukup banyak maka persentase karkasnya akan rendah,kulit
yang besar, dan juga tebal juga akan berpengaruh terhadap persentase karkas
(Kartasudjana,2000).
Bobot Karkas
Menurut Eldawati (1997),
karkas ayam terdiri dari daging dan tulang sedangkan daging 50-70% dari bobot
karkas atau kurang lebih 40% dari bobot hidup. Bagian-bagian karkas yang banyak
diperdagangkan adalah bagian daging dada, paha atas dan paha bawah yaitu
sekitar 32% dari bobot total karkas dan mempunyai harga yang lebih tinggi,
sedangkan bagian karkas yang banyak mengandung tulang terdapat di daerah
punggung, leher, dan sayap yaitu sekitar 30% dan jeroan (hati, jantung, dan
ampela) sekitar 7% kemudian diimbangi oleh bagian-bagian lainnya.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi persentase bobot karkas meliputi jenis kelamin, bobot badan dan
umur. Persentase bobot karkas ayam broiler jantan lebih tinggi dibandingkan
dengan persentase bobot karkas ayam betina (Brake et al. 1993). Grey et al.
(1982), menambahkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi bobot karkas tidak
hanya jenis kelamin, umur dan bobot badan tetapi ada beberapa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi karkas diantaranya strain, makanan, manajemen, dan
lingkungan.
Bobot hidup
Rataan bobot akhir tertinggi
diperoleh dari strain Hubbard sebesar 1976 gram, diikuti strain Cobb sebesar
1970 gram, dan terendah strain Hybrosebesar 1898 gram.
Hasil ini sejalan dengan
penelitian Terix (1984) dan Annis(2003) bahwa strain Hubbard, bobot akhirnya
lebih tinggi dibandingkan strain lain. North (1984) berpendapat bahwa bobot
hidup yang dicapai pada umur yang sama antara berbagai strain akan berbeda dan
hal ini disebabkan selain adanya perbedaan mutu genetik juga disebabkan oleh
faktor lingkungan yang mendukung potensi genetik tersebut.
Dari hasil analisis ragam,
diketahuibahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot akhir Haysedan
Marion (1973) menyatakan bobot karkas yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu umur, jenis kelamin, bobot potong, besar dan komformasi tubuh,
perlemakan, kualitas, dan kuantitas ransum serta strain yang dipelihara.
Lemak abdominal
Banyaknya lemak dalam
jaringan-jaringan merupakan kelebihan energi pada ayam. Salah satu bagian tubuh
yang digunakan untuk menyimpan lemak adalah bagian sekitar perut atau abdomen.
North dan Bell (2002) menyatakan bahwa persentase lemak abdomen ayam berkisar
antara 2,64-3,3% dari bobot hidup.
Palo et al.(1995) menyatakan
bahwa secara kuantitatif semakin pendek umur pemeliharaan, jumlah lemak abdomen
karkas semakin menurun tetapi tidak memberikan efek yang nyata terhadap
persentase bobot lemak abdominal. Kelebihan lemak dapat disebabkan
darikandungan energi dalam pakan yang berlebih sehingga terjadi deposit lemak
dalam tubuh ayam broiler(Furuse et al., 1991). Deaton et al.(1981) lebih lanjut
menyatakan bahwa peningkatan persentase lemak abdominal dipengaruhi oleh umur
dan level energi ransum, dimana dengan meningkatnya umur dan level energi
ransum maka semakin tinggi kandungan lemak abdominal.
Labels:
Broiler
Thanks for reading Karkas Ayam Broiler . Please share...!
0 Comment for "Karkas Ayam Broiler "