Danau toba adalah perairan
yang banyak dimanfaatkan oleh beberapa sektor seperti pertanian, perikanan,
pariwisata, perhubungan dan juga sumber air minum bagi masyarakat kawasan Danau
Toba. Secara geografis Danau Toba terletak di antara 980 - 990 Bujur Timur dan
20 - 30 Lintang Utara dan terletak pada ketinggian 995 meter (Dinas Perikanan,
1993). Luas permukaan danau ini lebih kurang 1.100 km persegi, dengan total
volume air sekitar 1.258 kilometer kubik, merupakan danau paling luas di
Indonesia (Barus, 2007).
Komunitas ikan di perairan
Danau Toba terdiri dari 14 jenis, yang sebagian besar merupakan jenis ekonomis
penting. Ikan Batak (Neolissochilus sp) merupakan merupakan salah satu jenis
ikan asli Danau Toba yang populasinya mulai langka (kurang dari 5%). Menurut
masyarakat setempat, menurunnya populasi ikan Batak disebabkan oleh adanya
introduksi ikan Mas dan Mujair. Di samping itu perkembang biakan ikan Batak
yang relatif lambat juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan langkanya
ikan Batak (Kartamiharja, 1987).
Jenis ikan yang hidup di
perairan Danau Toba selain ikan batak (Neolissochilus sp) juga terdapat ikan
hasil introduksi antara lain: ikan Mas (Cyprinus caprio), Mujair (Tilapia
mossambica), Nila (Oreochromis sp), Porapora (Mystacoleucus padangensis),
Nilem/Paetan (Osteochillus sp), Gabus/Haruting (Ophaiocephallus), Betutu
(Oxyeleotris marmorata), Sepat (trichogaster sp) dan ikan Buncit (Rasbora sp),
(Bapedalda-SU & LP-ITB, 2001). Sebagai danau paling luas di Indonesia Danau
Toba menghasilkan 20 - 40 ton ikan pora-pora per hari (Dinas Pertanian, 2011).
Hasil tangkapan nelayan di sekitar pesisir Danau Toba tersebut seringkali
mengalami over produksi sehingga harga menjadi sangat rendah tidak sesuai dengan
usaha nelayan tradisional untuk usaha penangkapan. Hal ini menimbulkan kerugian
yang besar bagi nelayan tradisional dengan sumber pendapatan yang menurun
karena harga rendah.
0 Comment for "Ikan Di Danau Toba "