Ikan pora-pora (Mystacoleucus
padangensis) adalah salah satu ikan air tawar yang hidup diperairan Danau Toba.
Ikan ini ditabur oleh mantan presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno
Putri pada 6 Juni 2004 di Parapat. Ikan ini berasal dari Danau Singkarak,
Sumatera Barat. Klasifikasi ikan Pora-pora secra zoologis adalah sebagai
berikut (Kartamihardja dan Sarnita, 2008) : Kingdom : Animalia, Kelas :
Actinopterygii, Ordo : Cypriniformes, Famili : Cyprinidae, Sub Famili :
Cyprininae, Genus : Mystacoleucus, Species : Mystacoleucus padangensis.
Ciri-cirinya berwarna hitam,
bersisik putih dan halus, panjang total 7,5 cm, panjang kepala 1,4 cm, panjang
badan 5,4 cm, panjang ekor 1,5 cm, tinggi badan 1,2 cm, perut membundar, sirip
punggung berjari - jari keras bertulang dan terletak dimuka atau bertepatan
dengan sisi perut. Sirip punggung dengan 7 jari lemah bercabang (Siagian,
2009).
Ikan pora-pora merupakan ikan
yang memiliki kepadatan populasi, kepadatan relatif dan frekuensi kehadiran
yang paling tinggi dibandingkan dengan ikan lainnya. Kepadatan populasi, kepadatan
relatif dan frekuensi kehadiran tertinggi yakni 0,116 per m2 dan merupakan ikan
dengan frekuensi kehadiran tertinggi hingga 100% (Siagian, 2009). Hal ini
disebabkan kondisi perairan yang mendukung bagi perkembangan ikan pora-pora
(Mystacoleucus padangensis) di Danau Toba. Dominasi ikan pora-pora juga
disebabkan ikan ini cepat beranak pinak dalam jumlah yang banyak sekali
bereproduksi, sehingga mengalahkan ikan-ikan lainnya.
Menurut Kartamihardja, E.S.
(2009), ada beberapa alasan mengapa ikan pora-pora/bilih hidup, tumbuh dan
berkembang pesat di Danau Toba, yaitu karena: 1. Di danau toba tersedia makanan
ikan pora-pora yang berupa plankton, detritus dan sisa pakan dari budidaya
Keramba Jaring Apung (KJA) yang cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara
optimal oleh ikan lain, 2. Ikan porapora termasuk ikan benthopelogis, yaitu
jenis ikan yang dapat memanfaatkan jenis makanan yang berada di dasar perairan
(benthic) maupun di lapisan tengah dan permukaan air (pelagis). 3. Ikan
pora-pora tidak berkompetisi makanan dan ruang dengan ikan lain di Danau Toba
seperti ikan mujair, mas, Nila dan lainnya. 4. Tempat hidup ikan pora-pora 10
kali lebih luas dibanding di Danau Singkarak. 5. Tempat pemijahan ikan
pora-pora yang berupa sungai yang masuk ke Danau Toba (191 sungai) 30 kali
lebih banyak dari sungai yang masuk ke Danau Singkarak (6 sungai).
Menurut Purnomo (2009), ikan
pora-pora pada umumnya ditangkap di daerah sekitar muara-muara sungai,
misalnya: sungai Sipiso-piso (Tongging), sungai Naborsahan (Ajibata), sungai
Sisodang (Tomok), sungai Simangira dan sungai Silang (Bakara), sungai di
Hatinggian (Balige) dan sungai di daerah Silalahi II. Sebelum ikan ini
dipasarkan penyortiran dilakukan dengan kriteria tertentu. Ikan sortiran yang
tidak dipasarkan dibuang namun sebagian masyarakat memberikannya pada ternak
babi.
Sumber Artikel (Klik Here)
0 Comment for "Potensi Ikan Pora-Pora "