Sapi Aceh mempunyai keunggulan
yang sangat menonjol,terutama pada daya reproduksinya, karena sapi Aceh
tergolong ternak masak dini dengan birahi postpartum sangat singkat. Disamping
itu sapi Aceh mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang relatif cepat terhadap
lingkungan baru pada beberapa faktor pendukung lokal yang tersedia, terutama
kemampuan adaptasi atas berbagai pakan lokal, baik terhadap jenis pakan serat
segar dan kering yang berasal dari dedaunan, rumput dan leguminosa.
Menurut Gunawan (1998) Sapi
Aceh mempunyai daya tahan terhadap lingkungan yang buruk seperti krisis pakan,
air dan pakan berserat tinggi, penyakit parasit, temperatur panas dan sistem
pemeliharaan ekstensif tradisional. Keunggulan yang dimiliki oleh sapi Aceh
sebagai sapi potong lokal:
(1) Merupakan plasma nutfah
Indonesia
(2) Tingkat adaptasi terhadap
lingkungan tropis sangat baik
(3) Kapabilitas terhadap pakan
berkualitas rendah
(4) Relatif tahan terhadap
parasit internal dan eksternal
(5) Produktivitas baik
(6) Karkas berkisar 49%
(7) Struktur daging memiliki
jaringan lebih halus, padat dan lebih baik dari sapi Brahman dan Peranakan
Ongole (Deptan, 2011).
Sapi Aceh tergolong sapi yang dagingnya sangat
gurih rasanya, sehingga daging sapi Aceh ini sangat disenangi dan diminati
banyak orang yang mengonsumsi daging. Kenyataan ini terbukti bahwa pada tahun
1969-1975, pemerintah Malaysia, Singapura, Hongkong dan Thailand pernah
mengimport sapi Aceh dari Aceh yang diberangkatkan melalui pelabuhan Ulhe Lheue,
Aceh Besar untuk keperluan konsumsi masyarakat disana (Basri, 2006).
Menurut ILRI (1995) sapi Aceh
merupakan sapi tipe kecil yang ditemukan di daerah Aceh. Sapi Aceh resisten
terhadap temperatur tinggi sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan. Ketahanan
ternak lokal terhadap lingkungan yang ekstrim telah diuji melalui hewan
percobaan mencit (Mus musculus) oleh Abdullah et al. (2005) bahwa mencit liar
yang telah teradaptasi dengan lingkungan dengan segala perubahan yang ada
mempunyai gen daya produksi dan reproduksi yang lebih unggul terhadap stres
lingkungan dibandingkan mencit laboratorium.
Menurut Keputusan Menteri
Pertanian, 2011 tentang penetapan rumpun sapi Aceh menyatakan bahwa sapi Aceh
merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli
geografis di provinsi Aceh dan telah dibudidayakan secara turun-temurun, sapi
Aceh merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak yang perlu dilindungi dan
dilestarikan. Sapi Aceh merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang
mempunyai keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan
adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan.
Sifat kuantitatif (dewasa)
Sapi Aceh jantan mempunya bobot badan 253 ± 65 kg dan bobot sapi betina 148 ±
37 kg, persentase karkas yang dimiliki sapi Aceh berkisar 49 – 51%. Sifat
reproduksi yang dimiliki sapi Aceh adalah kesuburan induk 86 – 90%, angka
kelahiran 65 – 85%, umur Pubertas 300 – 390 hari dan lama kebuntingan 275 – 282
hari. Sedangkan sifat produksi sapi Aceh yaitu mempunyai daya adaptasi yang
baik, kemampuan kerja yang baik dan daya tahan terhadap penyakit yang cukup
baik.
Labels:
Sapi Lokal
Thanks for reading Keunggulan Sapi Aceh . Please share...!
0 Comment for "Keunggulan Sapi Aceh "