Sapi Bali (Bos sondaicus)
telah mengalami proses domestikasi yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah
Pulau Jawa atau Bali dan Lombok. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa
sampai saat ini masih dijumpai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di
Pulau Jawa, seperti di Ujung Kulon serta Pulau Bali yang menjadi pusat gen sapi
Bali. Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang
disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi Bali bukan satu
subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus. Berdasarkan hubungan
silsilah famili Bovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke dalam subgenus
Bibovine tetapi masih termasuk genus bos (http://peternakan
deeansosekundip.blogspot.com/2012/ 11/sapi-bali.html).
Sapi Bali merupakan sapi asli
Indonesia yang ciri - cirinya khas dan berbeda dari bangsa sapi lainnya. Sapi
Bali berukuran sedang, dadanya dalam, tidak berpunuk dan kaki-kakinya ramping.
Kulitnya berwarna merah bata. Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya
berwarna hitam. Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih.
Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian
dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Pada
punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang
dari gumba hingga pangkal ekor.
Sapi Bali jantan berwarna lebih
gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan
biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam legam setelah
sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus
pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata
apabila sapi itu dikebiri. Adapun karakteristik Sapi Bali adalah ukuran badan
berukuran sedang dan bentuk badan memanjang, kepala agak pendek dengan dahi
datar, badan padat dengan dada yang dalam, tidak berpunuk dan seolah tidak
bergelambir, kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau, pada
punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang
dari gumba hingga pangkal ekor, cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya
berwarna hitam, tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala,
sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam (http://andiwawan-tonra.blogspot.com/2010/02/mengenal-sapi-bali.html)
0 Comment for "Tinjauan Ilmiah Sapi Bali "