Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Faktor-faktor Penentu Kualitas Madu

1. Glukosa
Gula utama dari nektar adalah sukrosa, selama proses gula akan dihancurkan oleh enzim invertase. Selama proses pematangan, gula nektar akan dipecah oleh aktifitas enzim invertase menjadi bentuk gula sederhana yaitu glukosa dan fruktosa. Secara simultan dengan hancurnya sukrosa, gula baru terbentuk (fruktosa dan glukosa), jenis gula ini tidak terdapat pada nektar.

2. Kadar Air
Banyaknya air dalam madu menentukan keawetan madu. Madu yang mempunyai kadar air yang tinggi akan mudah berfermentasi. Fermentasi terjadi karena jamur yang terdapat dalam madu. Jamur ini tumbuh aktif jika kadar air dalam madu tinggi. Kandungan air dalam madu dapat diukur dengan suatu alat yang dinamakan hidrometer yang dilengkapi dengan termometer. Selain itu pengukuran air juga dapat menggunakan alat yang dinamakan refraktometer. Misalnya kadar air 17,4 % indeks refraktonya sebesar 1,493 pada 20o C (Sumoprastowo dan Suprapto, 1993).

3. Keasaman
Dalam kandungan madu terdapat sejumlah asam organik yang memainkan peranan penting dalam proses metabolisme tubuh. Jenis-jenis asam tersebut adalah asam format, asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam butirat, asam oksalat, dan asam suksinat (Al Jamili, 2004).

4. Padatan Tak Larut
Bagian yang tidak dapat larut dalam air adalah zat-zat kotoran seperti pasir, potongan-potongan daun, serangga, dan lain-lain.

5. Warna, Aroma, dan Rasa
Warna madu tergantung dari jenis tanaman asal dan sifat tanah, tetapi tingkatan pemanasan juga mempengaruhi warna. Pemanasan madu yang lama akan mempertua warna. Panas yang tinggi akan membentuk kerak gula yang bewarna coklat yang memberikan bau gosong pada madu. Aroma madu ada hubungannya dengan warnanya. Makin gelap warnanya, aromanya makin keras atau tajam. Tetapi aroma mudah menguap. Oleh karena itu madu harus dirawat dan ditutup rapat. Pemanasan menghilangkan sebagian aroma, sedangkan aroma mulai berkurang sepanjang proses ekstraksi. Sebaiknya madu tidak dipanaskan agar tidak banyak kehilangan aromanya (Sumoprastowo dan Suprapto, 1993).

Warna dan rasa adalah yang paling penting dalam pemasaran madu dan dapat rusak selama pengolahan. Pemanasan madu harus tepat agar tidak merusak madu. Madu yang berlebihan dipanaskan warnanya semakin gelap dan rasanya seperti zat terbakar. Pemanasan yang berlebihan juga dapat menghilangkan aroma (Sihombing, 1997).


Sumber Artikel (Klik Disini)
Labels: Lebah, Madu

Thanks for reading Faktor-faktor Penentu Kualitas Madu . Please share...!

0 Comment for "Faktor-faktor Penentu Kualitas Madu "

Back To Top