Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti
glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium,
potasium, sodium, klorin, sulfur, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung
vitamin B1, B2, C, B3, dan B6 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan
kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Disamping itu, di
dalam madu terdapat pula tembaga, yodium, dan seng dalam jumlah yang kecil,
juga beberapa jenis hormon (Sarwono, 2001).
Zat-zat yang terkandung dalam madu sangatlah kompleks
dan kini telah diketahui tidak kurang dari 181 macam zat yang terkandung dalam
madu. Karbohidrat merupakan komponen terbesar yang terkandung dalam madu, yaitu
berkisar lebih dari 75%. Jenis karbohidrat yang paling dominan dalam hampir
semua madu adalah dari golongan monosakarida yang biasanya terdiri levulosa dan
dekstrosa. Levulosa dan dekstrosa mencakup 85%-90% dari total karbohidrat yang
terdapat dalam madu, sisanya terdiri dari disakarida dan oligosakarida
(Sihombing, 1997).
Sedangkan enzim penting yang terdapat dalam madu
adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase, dan lipase.
Enzim diastase adalah enzim yang mengubah karbohidrat kompleks (polisakarida)
menjadi karbohidrat yang sederhana (monosakarida). Enzim invertase adalah enzim
yang memecah molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Sedangkan enzim
oksidase adalah enzim yang membantu oksidasi glukosa menjadi asam peroksida.
Enzim peroksidase melakukan proses oksidasi metabolisme. Semua zat tersebut
berguna untuk proses metabolisme tubuh (Suranto, 2004).
Asam utama yang terdapat dalam madu adalah asam
glutamat. Sedangkan asam organik yang terdapat dalam madu adalah asam asetat,
butirat, format, suksinat, glikolat, malat, proglutamat, sitrat, dan piruvat.
Dalam madu juga terdapat hormon gonadotropin yang merangsang alat reproduksi
lebah ratu dan membantu dalam proses pematangan telur (Suranto, 2004).
0 Comment for "Komposisi dan Kandungan Madu "