Oksigen terlarut merupakan
kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dan hewan di dalam air. Kehidupan
makhluk hidup di dalam air tersebut tergantung dari kemampuan air untuk
memperahankan konsentrasi oksigen minimal yang dibutuhkan untuk kehidupannya.
Ikan merupakan makhluk air yang memerlukan oksigen tertinggi, kemudian
invertebrata, dan yang terkecil kebutuhan oksigen tertinggi, kemudian
invertebrata, dan yang terkecil kebutuhan oksigennya adalah bakteri. Biota air
hangat emerlukan oksigen terlarut mendekati jenuh. Konsentrasi oksigen terlarut
minimal untuk kehidupan biota tidak boleh kurang dari 6 ppm (Fardiaz, 1991).
Oksigen terlarut merupakan
suatu faktor yang sangat penting di dalam ekosistem air, terutama sekali
dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme air. Umumnya
kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas. Dibandingkan dengan kadar oksigen
di udara yang mempunyai konsentrasi sebanyak 21 % volume air hanya mampu
menyerap oksigen sebanyak 1 volum saja. Apabila oksigen di dalam air terdapat
dalam bentuk terlarut, disebut keadaan aerob, apabila terdapat dalam bentuk
tidak terlarut tetapi berikatan dengan unsur lainnya seperti NO2 dan NO3,
disebut keadaan anoksik, sedangkan apabila tidak terdapat sama sekali oksigen
dalam air, baik yang terlarut maupun yang membentuk ikatan dengan unsur lain,
disebut keadaan anaerob,kelarutan oksigen di dalam air sangat di pengaruhi
terutama oleh faktor temperatur dan oleh jumlah garam terlarut dalam air (
Barus, 2004).
Oksigen dapat merupakan faktor
pembatas dalam penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air. Oksigen dalam danau
misalnya berasal dari udara dan fotosintesis organisme yang hidup di danau.
Jika respirasi terjadi lebih cepat dari pergantian yang larut. Maka terjadi
defisit oksigen. Sebaliknya dasar danau dijenuhkan dengan oksigen (
Sastrawijaya, 1991).
Labels:
Kualitas Air
Thanks for reading Kualitas Air Berdasarkan Oksigen Terlarut (DO) . Please share...!
0 Comment for "Kualitas Air Berdasarkan Oksigen Terlarut (DO) "