Katuk merupakan jenis tanaman tahunan yang setiap saat dapat dipetik,
tidak tergantung pada musim dan dapat dipanen lebih dari sepuluh kali selama
bertahun-tahun. Tanaman ini mudah ditanam, tahan gulma dan menghasilkan daun
yang banyak dalam waktu yang relatif singkat (Yuliani dan Mawarti, 1997).
Setyowati (1997) melaporkan bahwa hasil
pencatatan distribusi geografi pada material herbarium yang ada di Balitbang,
penyebaran katuk di Indonesia dijumpai di Jawa (Banyuwangi, Pekalongan,
Rembang, Semarang, Prwokerto, Kediri, Pasuruan, Surakarta, Bogor, Situbondo,
Malang, Jepara, Tulungagung, Madiun, Pulau Bawean, Madura); Sumatera (Jambi,
Palembang, Sibolangit, Padang, Lampung, Bangka, Pulau Enggano); Kalimantan
(Aramba, Natuna, Pulau Bunguran); Kepulauan Sumba (Sumbawa, Timor) dan Moluccas
(Maluku, Ternate, Ambon).
Daun Katuk, daun segudang manfaat |
Daun katuk berkhasiat dapat meningkatkan produksi dan kualitas air susu
ibu (ASI). Selain itu daun katuk juga bermanfaat sebagai pewarna makanan,
sedangkan akarnya dapat dipergunakan untuk obat demam, memperlancar air seni
dan obat luar frambusia (Sa’roni et al., 1997).
Daun
katuk berkhasiat memperbanyak air susu, untuk demam, bisul, borok dan darah
kotor. Selain itu infus daun katuk dapat meningkatkan produksi air susu pada
mencit. Infus daun katuk dapat meningkatkan jumlah asi tiap lobulus kelenjar
susu mencit. Infus akar katuk mempunyai efek diuretik dengan dosis 72 mg/100 g
bb. Konsumsi sayur katuk oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui
bayi. Proses perebusan daun katuk dapat menghilangkan sifat anti protozoa.
Pemberian infus daun katuk kadar 20%, 40%, dan 80% pada mencit selama periode
organogenesis tidak menyebabkan cacat bawaan (teratogenik) dan tidak
menyebabkan resorbsi. Jus daun katuk mentah digunakan sebagai pelangsing di
Taiwan (Aziz dan Muktningsih, 2006).
Daftar
Pustaka
Aziz, S. dan
S. R. Muktingsih. 2006. Studi manfaat daun katuk (Sauropus androgynus).
Cermin Dunia Kedokteran 151 (50) : 48-50.
Sa’roni,
Adjirni dan Y. Astuti. 1997. Tinjauan penelitian katuk yang telah dilakukan di
Indonesia. The Journal on Indonesia Medicine Plants. 3 (3) : 44-45.
Setyowati, F.
M. 1997. Arti katuk bagi masyarakat Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. The Journal
on Indonesian Medicine Plants 3 (3) : 54.
Yuliani, S.
dan T.Mawarti. 1997. Tinjauan katuk sebagai bahan makanan tambahan yang
bergizi. The Journal on Indonesia Medicine Plants. 3 (3) : 55.
Labels:
Pakan Alternative
Thanks for reading Potensi dan Manfaat Katuk . Please share...!
0 Comment for "Potensi dan Manfaat Katuk "