Susu kental manis merupakan
produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dari campuran susu dan gula
dengan menghilangkan sebagian airnya sehingga mencapai tingkat kekentalan
tertentu, atau hasil rekonstitusi susu bubuk dengan penambahan gula dengan atau
tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan
(Badan Standarisasi Nasional Indonesia, 2011).
Proses Pembuatan Susu Kental
Manis
a. Susu yang diperoleh dari
peternakan distandarisasi pada suatu perbandingan tetap dari lemak : benda
padat bukan lemak yaitu 9 : 22 baik dengan ditambah krim maupun susu skim. Susu
itu kemudian dihangatkan dahulu dengan suhu pemanasan 65°C sampai 95°C selama
10 – 15 menit. Pemanasan pendahuluan ini penting, sebab hal ini akan menolong
menstabilkan susu terhadap pengentalan selama penyimpanan produk jadi dan juga
akan menghancurkan organisme patogen dan enzim tidak akan diinaktifkan pada
prosedur penguapan susu selanjutnya. Sesudah pemanasan pendahuluan, ditambahkan
gula sehingga diperoleh konsentrasi gula 62,5% sebagai sukrosa dalam produk
akhir. Gula yang ditambahkan harus bebas dari mikroba patogen pencemar dan harus
bebas dari gula invert, karena hal ini akan membantu terjadinya pengentalan
selama penyimpanan seperti disebutkan terdahulu. Fungsi gula terutama adalah
sebagai pengawet, karena sebagian besar mikroba kecuali ragi – ragi osmofilik
tak dapat hidup pada konsentrasi gula 62,5%.
b. Proses selanjutnya meliputi
penguapan susu yang sudah mengandung gula dengan kondisi yang sangat ringan
dengan menggunakan penguap hampa pada suhu 77°C. Pada suhu 49°C, fase cair dari
produk yang dikentalkan menjadi jenuh dengan laktosa dan pada waktu susu kental
itu didinginkan terjadi larutan jenuh dan kristalisasi. Jika tidak dilakukan
dengan sangat hati – hati, akan terbentuk inti laktosa dalam jumlah sedikit dan
ini akan tumbuh menjadi kristal berukuran makro yang cukup keras dan terasa
kasar. Akibat kristalisasi laktosa ini adalah “rasa seperti pasir” yang
dianggap dapat mengurangi mutu susu kental manis. Untuk menghindari hal ini
harus diadakan pendinginan sedemikian rupa sehingga terjadi kristalisasi
laktosa secara cepat dan dengan demikian terbentuk kristal –kristal kecil. Hal
ini dijalankan dengan mendinginkan susu sampai suhu 30°C yang akan menghasilkan
keadaan lewat jenuh dari laktosa dan kemudian dilakukan pembibitan dengan
menambahkan laktosa yang berbentuk halus dengan jumlah 0,6 g/l susu kental.
Kristalisasi akan selesai selama waktu 3 jam.
c. Bila proses kristalisasi
telah selesai, susu kental didinginkan, dimasukkan dalam drum – drum
penyimpanan dalam jumlah besar untuk diisikan ke dalam kaleng. Produk itu
kemudian ditutup dan tidak memerlukan proses pemanasan lagi. Stabilitas
mikrobiologis produk tersebut ditentukan oleh kandungan gula yang tinggi dan
masalah kerusakkan biasanya terbatas pada pertumbuhan jenis ragi osmofilik
(Buckle, 1987).
0 Comment for "Susu Kental Manis"