Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Daerah Jelajah dan Kepadatan Harimau Sumatera

Kajian yang dilakukan oleh Franklin dkk. (1999) menunjukkan bahwa daerah jelajah Harimau Sumatera betina dewasa berkisar antara 40 – 70 km2 , sedangkan Griffith (1994) dalam Tilson dkk. (1994) memperkirakan bahwa daerah jelajah Harimau Sumatera jantan dewasa sangat bervariasi, yaitu antara 180 km2 pada kisaran ketinggian antara 100 – 600 meter di atas permukaan laut (mdpl.), 274 km2 pada kisaran ketinggian antara 600 – 1.700 mdpl., dan 380 km2 pada ketinggian di atas 1.700 mdpl. Daerah jelajah satu harimau jantan dewasa dapat mencakup daerah jelajah dua betina dewasa (Franklin dkk., 1999). Australian Zoo Organization (2004) menyatakan bahwa Harimau Sumatera jantan mempunyai daerah jelajah sekitar 380 km2 dan untuk betina hanya setengahnya. Seekor harimau betina penetap dapat melakukan pergerakan lebih dari 10 km per hari dan harimau jantan pengembara mencapai ratusan km per minggu (Karanth dan Chundawat, 2002: Sunquist, 1981).

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi luas jelajah Harimau Sumatera adalah ketersediaan satwa mangsa. Sebagai contoh, Santiapillai dan Ramono (1985) memperkirakan kepadatan rata-rata Harimau Sumatera dewasa berkisar antara 1 individu/100km2 pada hutan dataran tinggi dan meningkat hingga 1 – 3 individu/100 km2 pada hutan dataran rendah. Kajian lain memperkirakan kepadatan Harimau Sumatera adalah 1,1 individu/100 km2 pada hutan dataran tinggi dan meningkat tajam hingga 2,3 – 3 individu/100 km2 pada hutan dataran rendah (Borner 1978). Griffith (1994) memperkirakan bahwa kecenderungan tersebut dipengaruhi oleh semakin berkurangnya ketersediaan satwa mangsa dengan semakin meningkatnya ketinggian (Departemen Kehutanan, 2007).

Deforestasi yang terjadi akibat penebangan pohon menyebabkan menurunnya biomassa vegetasi yang berarti juga menurunnya kualitas habitat. Penurunan kualitas habitat ini sangat mempengaruhi populasi hewan-hewan mangsa karena berkurangnya sumber pakan dan naungan vegetasi sebagai tempat berlindung (Dinata dan Sugardjito, 2008).


0 Comment for "Daerah Jelajah dan Kepadatan Harimau Sumatera "

Back To Top