Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak

Rumput gajah merupakan keluarga rumput-rumputan (graminae) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi atau dapat juga dijadikan persediaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay. Selain itu, rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. Di Indonesia, rumput gajah merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak. Klasifikasi rumput gajah menurut Anonim (2013) adalah sebagai berikut:

Phylum             :    Spermatophyta
Sub phylum      :    Angiospermae
Class               :    Monocotyl
Ordo               :    Glumiflora
Family            :    Graminae
Sub Family     :    Panicoldea
Genus           :    Pennisetum
Spesies        :    Pennisetum purpureum     
               
Rumput gajah secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang tanaman ini dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Rumput gajah tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek, helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing. Rumput gajah dapat dipanen pada umur 40 hari atau sebelum rumput berbunga. Umumnya pada umur lebih dari 50 hari, rumput ini akan mulai berbunga dan mengeras batangnya. Hal ini harus dihindari karena dapat menurunkan nilai gizi dari rumput yang akan dikonsumsi ternak. Pemotongan dilakukan pada ruas batang terbawah dengan menyisakan batang sepanjang 5-10 cm (Anonim, 2013). Batang rumput dan daun rumput gajah seperti pada Gambar  dibawah ini.


Rumput Gajah. sumber gambar : www.lestarimandiri.org
Rumput gajah merupakan tumbuhan yang memerlukan hari dengan waktu siang yang pendek, dengan fotoperiode kritis antara 13-12 jam. Namun, kelangsungan hidup serbuk sari sangat kurang sehingga menjadi penyebab utama dari penentuan biji yang lazimnya buruk. Disamping itu, kecambahnya lemah dan lambat. Oleh karenanya, rumput ini secara umum ditanam dan diperbanyak secara vegetatif. Bila ditanam pada kondisi yang baik, bibit vegetatif tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ketinggian sampai 2-3 meter dalam waktu 2 bulan. Rumput gajah mempunyai produksi bahan kering 40 ton/ ha/ thn, dengan kandungannya yaitu protein kasar 13,5%, lemak 3,4%, NDF 64,28%, abu 15,8 %, Ca 0,13%, dan fosfor 0,37%. Rumput gajah pada umur 43 hari sampai dengan 56 hari mengandung air 82,5 (%), protein 9,3 (%), lemak 2,1 (%), serat kasar 32,9 (%), BETN 42,8 (%), Abu 15,2 (%), Ca 0,52 (%), dan fosfor 0,31 (%) (Anonim, 2013).



Sumber :
Anonim. 2013c. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Jenis Rumput Unggul Bernutrisi Tinggi Tahan Kering .http://bbppkupang.com/.html. Diunduh pada tanggal 20 September 2013
Labels: Bahan Pakan, Hijauan, Rumput

Thanks for reading Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak. Please share...!

0 Comment for "Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak"

Back To Top