Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Lamtoro sebagai Pakan Ternak Ruminasia

Lamtoro atau yang sering disebut petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu dari famili Fabaceae (Leguminoseae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Lamtoro berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, dimana tanaman ini tumbuh menyebar luas.Penjajah Spanyol membawa biji-bijinya dari Meksiko ke Filipina di akhir abad XVI dan dari tempat ini mulailah lamtoro menyebar luas ke berbagai bagian dunia dan ditanam sebagai peneduh tanaman kopi, penghasil kayu bakar, serta sumber pakan ternak. 

Klasifikasi tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) menurut Rukmana (1997) adalah: Kingdom: plantae, divisi: spermatophyte, sub- divisi : angiospermae, kelas: magnoliopsida, ordo: fabales, family: fabaceae, genus: leucaena dan species:cLeucaena leucocephala.

Lamtoro merupakan tanaman perdu pohon yang pertumbuhannya mampu mencapai tinggi 5-15 m, bercabang banyak dan kuat, dengan kulit batang abu-abu dan lentikel yang jelas. Daunnya kecil, tulang daun menyirip ganda dua (bipeianantus) dengan 4-9 pasangan sirip yang berjumlah sampai 408 pasang, tiap sirip tangkai daun mempunyai 11-22 helai anak daun. Bunganya merupakan bunga bangkol atau membulat (eappitullum). Batangnya berwarna putih kecoklatan atau cokelat kemerah-merahan. Buah tipis dan datar, berwarna kecoklatan ketika masak. Tumbuh secara liar maupun ditanam pada ketinggian 1200 m (Purwanto, 2007).

Lamtoro dalam istilah ilmiah bernama Leucaena leucocephala. Menurut penyelidikan, daun, bunga, dan buah lamtoro sangat baik bila digunakan sebagai bahan makanan ternak yang dapat membantu menggemukkan ternak. Bila penyebaran pohon lamtoro sudah tersebar luas dan merata, ia dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak yang mudah diperoleh dan murah harganya. Lamtoro dapat digunakan sebagai bahan baku makanan ternak, baik yang diberikan secara langsung yaitu sebagai pakan hijauan segar, maupun melalui proses penepungan, tablet atau pellet dan sebagainya (Suprayitno, 1981). 

Tanaman lamtoro diketahui banyak mengandung protein dan sangat baik digunakan sebagai pakan ternak. Tanaman tersebut mempunyai palatabilitas yang tinggi, pertumbuhannya cepat dan mudah tumbuh serta merupakan tumbuhan yang hidup subur pada daerah tropis. Biasanya peternak menggunakan sistem cut and carry sebagai bahan pakan ternak ruminant (Widodo, 2005). Kandungan nutrien lamtoro adalah protein kasar (PK) 23,7%, serat kasar (SK) 18% dan lemak kasar (LK) 5,8% (Hartadi dkk., 2005). Daun dari legume pohon lamtoro mengandung protein yang relatif rendah tingkat pemecahannya di dalam rumen yang merupakan sumber protein yang bagus untuk ternak ruminansia.


Sumber :

Hartadi, H., S. Reksohadiprojo, dan A.D. Tillman. 2005. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Purwanto, I. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae Cetakan ke-1, Kanisius, Yogyakarta.

Suprayitno. 1981. Lamtoro Gung dan Manfaatnya. Bhratara. Jakarta.

Widodo, W. 2005. Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak. UMM Press. Malang

Labels: Hijauan, Leguminosa, Pakan Alternative

Thanks for reading Lamtoro sebagai Pakan Ternak Ruminasia. Please share...!

0 Comment for "Lamtoro sebagai Pakan Ternak Ruminasia"

Back To Top