Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Kebutuhan Nutrisi Domba

Zat makanan yang meliputi jumlah dan kualitasnya merupakan faktor yang dapat menentukan produktivitas ternak. Pakan merupakan faktor penting dalam penentuan kondisi maksimum yang dapat dicapai oleh seekor ternak, serta dalam pencapaian hasil yang sesuai dengan kemampuan genetik ternak (Maynard dan Loosly, 1979). Menurut Siregar (1984), pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha pemeliharaan ternak yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dari usaha tersebut. Peternak di lapangan pada kenyataannya masih memberikan ransum dengan kualitas, kuantitas, dan teknik pemberian pakan yang tidak sesuai dengan persyaratan, akibatnya pertumbuhan atau produktivitas ternak yang dipelihara tidak tercapai sebagaimana mestinya.


Kebutuhan nutrisi setiap ternak bervariasi antara spesies ternak dan umur fisiologis ternak yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ternak tersebut antara lain jenis kelamin, tingkat produksi, kondisi lingkungan, dan aktifitas fisik ternak (Haryanto, 1992). Kebutuhan nutrisi ternak dapat dikelompokkan menjadi komponen utama yaitu energi, protein, mineral dan vitamin. Zat-zat makanan tersebut berasal dari pakan yang dikonsumsi oleh ternak.

Energi
Energi adalah suatu komponen penting yang terdapat dalam pakan, berfungsi untuk pertumbuhan ternak (Anggorodi,1990). Energi pakan dapat didefinisikan sebagai kalori yang terkandung dalam pakan. Kalori ini dapat berasal dari senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak (Haryanto, 1992). Energi tersebut digunakan untuk hidup pokok, pertumbuhan, gerak otot dan sintesa jaringan baru. Domba membutuhkan energi untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan produksi. Kebutuhan hidup pokok adalah kebutuhan zat-zat nutrisi untuk memenuhi proses hidup saja, seperti menjaga fungsi tubuh tanpa adanya kegiatan dan produksi. Kebutuhan produksi adalah kebutuhan zat nutrisi untuk pertumbuhan, kebuntingan, produksi susu dan kerja (Tillman et al., 1991).
Kemampuan domba dalam memanfaatkan energi yang terkandung didalam pakan mampu mempengaruhi pertumbuhan dari ternak tersebut. Konsumsi energi yang rendah akan menyebabkan pertumbuhan lambat atau terhenti, bobot badan berkurang, fertillitasnya rendah, reproduksi gagal, produksi susu berkurang, masa laktasi pendek, kualitas wol rendah, daya tahan tubuh terhadap penyakit kurang dan angka kematian tinggi (Pond et al., 1995). Rendahnya konsumsi energi tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya kandungan energi dalam pakan dan konsumsi pakan yang rendah. Kekurangan energi pada domba merupakan masalah defisiensi nutrisi yang umum terjadi, dapat disebabkan oleh kekurangan pakan atau konsumsi pakan yang berkualitas rendah.

Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena selain berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur (Winarno, 1981). Protein berfungsi sebagai zat pembangun karena sebagai bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang terdapat didalam tubuh, protein juga berfungsi sebagai bahan bakar jika karbohidrat dan lemak belum memenuhi kebutuhan energi dalam tubuh. Protein merupakan senyawa kimia yang tersusun atas asam-asam amino. Dikenal terdapat sekitar 20 asam amino, dan 10 diantaranya yang esensial artinya diperlukan oleh ternak untuk mensintesa asam amino sendiri dalam tubuhnya (Haryanto, 1992). Protein adalah unsur penting yang harus terkandung dalam pakan dan dibutuhkan oleh tubuh hewan secara terus menerus untuk memperbaiki sel dalam proses sintesis (National Research Council, 1985).

Protein yang dibutuhkan oleh ternak biasanya dalam bentuk protein kasar dan protein yang dapat dicerna (Gatenby, 1991). Menurut Pond et al (1995), ternak ruminansia memiliki populasi mikroba di dalam rumen untuk menghasilkan banyak asam amino dan vitamin yang dibutuhkan untuk keperluan produksi. Oleh karena itu, kualitas dari protein lebih diutamakan dibandingkan kuantitasnya dalam pakan. Kebutuhan protein domba dipengaruhi oleh masa pertumbuhan, umur fisiologi, ukuran dewasa, kebuntingan, laktasi, kondisi tubuh dan rasio energi protein. Pertumbuhan seekor ternak membutuhkan protein yang tinggi dalam ransumnya, yang akan digunakan untuk proses pembentukan jaringan tubuh. Ternak muda memerlukan energi yang lebih tinggi dibandingkan ternak dewasa untuk pertumbuhannya (National Research Council, 1985).

Total Digestible Nutrient (TDN)
Total Digestible Nutrient merupakan suatu nilai yang menunjukkan jumlah dari bahan makanan yang dapat dicerna oleh hewan dan tidak diekskresikan dalam feses. Zat-zat makanan organik yang dapat dicerna adalah protein, lemak, serat kasar dan BETN. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya cerna perlu diketahui guna mempertinggi efisiensi pakan. Faktor-faktor tersebut adalah suhu lingkungan, laju perjalanan melalui alat pencernaan, bentuk fisik bahan makanan, komposisi ransum dan pengaruh terhadap perbandingan dari zat makanan lain (Anggorodi, 1990). Berdasarkan National Research Council (1985), kadar total digestible nutrient bahan pakan pada umumnya berbanding terbalik dengan serat kasarnya. Semakin tinggi nilai total digestible nutrient suatu pakan maka pakan tersebut semakin baik, karena semakin banyaknya zat-zat makanan yang dapat digunakan.\


Daftar Pustaka

Anggorodi , R. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia, Jakarta.

Haryanto, B. 1992. Pakan domba dan kambing. Prossiding sarasehan usaha Ternak Domba dan Kambing Menyongsong Era PJPT II. Ikatan Sarjana Ilmu-Ilmu Peternakan Indonesia (ISPI) Cabang Bogor dan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Cabang Bogor, Bogor.

Maynard, L. A., & J. K. Loosly. 1979. Animal Nutrition. 4th Edition. Mc Grow Hill Book Co. Inc. , New York.

National Research Council. 1985. Nutrient Requirement of Sheep. 6th. Revised Edition. 
National Academy Press, Washington.

Pond, W. G., D. C. Chruch., & K. R. Pond. 1995. Basic Animal Nutrition and Feeding. 4th Edition. John Wiley and Sons Press, New York.

Tillman, A. D., H. Hari, R. Soedomo, P. I. Soeharto., & L. Soekanto. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Winarno, F. G. 1981. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


Labels: Domba, Nutrisi Ternak

Thanks for reading Kebutuhan Nutrisi Domba. Please share...!

0 Comment for "Kebutuhan Nutrisi Domba"

Back To Top