Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Domba Priangan (Garut)

Domba priangan banyak dijumpai di daerah Jawa Barat, terutama di daerah Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis dan Tasikmalaya. Domba priangan juga dikenal dengan nama yang lebih populer yaitu domba Garut. Sebagai aset plasma nutfah Jawa Barat, domba Garut memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai sumber daging dan cukup tanggap terhadap manajemen pemeliharaan yang baik dibandingkan dengan bangsa domba lain di Indonesia.

Disamping itu memiliki keunggulan unik yang dapat dijadikan daya tarik pariwisata daerah, khususnya untuk domba Garut tipe tangkas (Heriyadi, 2002). Domba Garut adalah hasil persilangan dari tiga rumpun bangsa domba, yaitu domba merino yang berasal dari Australia, domba Kaapstad yang berasal dari Afrika dan domba jawa ekor gemuk yang berasal dari Indonesia. Domba jawa ekor gemuk sudah ada sebelumnya sejak lama sebagai jenis domba lokal, domba Merino dibawa oleh pedagang Belanda ke Indonesia sedangkan domba Kaapstad didatangkan para pedagang Arab ke tanah Jawa sekitar abad-19 (Agusramadas, 2007). Domba Garut yang sekarang ini terbentuk akibat seleksi yang dilakukan bertahun-tahun (Atmadilaga, 1958).

Sifat ekor berupa pangkal yang membesar dan pendek merupakan sifat domba Garut yang mirip dengan domba Kaapstad sedangkan dari Merino masih dapat dilihat ikalnya bulu dan bentuk tanduk yang sangat besar. Lebih lanjut penjelasan yang disampaikan oleh Triwulanningsih et al. (1981) bahwa sifat aduan dan warna hitam yang dominan banyak kesamaan dengan domba Kaapstad sedangkan bentuk telinga yang sangat kecil memiliki kemiripan dengan domba Merino.

Berdasarkan sifat perlemakannya, Atmadilaga (1958) menyebutkan bahwa pada bagian ekor domba Garut mempunyai banyak persamaannya dengan sifat ekor pada domba Kaapstad dari Afrika, yang juga dikenal dengan domba ekor gemuk. Perlemakan pada ekor tersebut menjadi lebih nyata apabila domba memperoleh gizi yang lebih baik. Penjelasan yang dikemukakan oleh Doho (1994) yang memaparkan bahwa pada domba ekor gemuk, kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk cadangan lemak di bagian ekor akan mempengaruhi bobot badan ternak yang bersangkutan. Hal ini diperkuat dengan dugaan bahwa pada domba ekor gemuk, antara panjang dan lebar ekor mempunyai korelasi yang tinggi dengan bobot badan ternak.

Domba Garut ini mempunyai bobot badan rata-rata di atas domba lokal lainnya. Menurut Sugeng (1995), domba Garut jantan dewasa bobot badannya 60-80 kg sedangkan bobot badan betina sekitar 30-40 kg. Ciri fisik domba Garut jantan yaitu bertanduk, berleher besar dan kuat, dengan corak warna putih, hitam, coklat dan campuran ketiganya. Triwulanningsih et al. (1991) menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara domba Garut tangkas dengan Garut pedaging dalam hal komposisi warna bulu. Warna bulu pada domba Garut tangkas dominan hitam 51% dan hanya 3,8% putih polos, sedangkan pada domba pedaging warna bulu dominan putih polos 58% dan hitam 7,3%. Ciri domba betina adalah dominan tidak bertanduk, kalaupun bertanduk namun kecil dengan corak warna yang serupa domba jantan.



Daftar Pustaka

Agusramadas. 2007. Domba Garut, peluang usaha membidik pasar lokal dan dunia. http://langitlangit.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=52 [12 Mei 2009]
Atmadilaga, D. 1958. Study on Milk Yield of Indonesia Sheep with Special Reference to Priangan Breed. Hemerazoa, 3:65.
Doho, S. R. 1994. Parameter fenotipik beberapa sifat kualitatif dan kuantitatif pada domba ekor gemuk. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Heriyadi, D. dan M. Rukmitasari. 2002. Sertifikasi bibit gomba garut. Laporan penelitian. Kerjasama Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan Himpunan Perternakan Domba dan Kambing (HPDKI) Jawa Barat, Bandung.
Sugeng, B. 1995. Beternak Domba. Penebar Swadaya, Jakarta.
Triwulaningsih, E. P. Sitorus, P.L. Batubara dan K. Surdisastra. 1981. Performans domba Garut. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak, Bogor.

Triwulaningsih, E. P. Sitorus, P.L. Batubara dan K. Surdisastra. 1981. Performans domba Garut. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Labels: Domba

Thanks for reading Domba Priangan (Garut). Please share...!

0 Comment for "Domba Priangan (Garut)"

Back To Top