Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Elot sebagai Pengganti Jagung di Pakan Ikan Nila

Pakan buatan merupakan salah satu aspek yang memiliki peranan penting dalam budidaya ikan intensif. Bahan baku pakan seperti tepung ikan sebagai sumber protein memiliki harga yang relatif mahal (BBBAP, 2009). Hal ini mengakibatkan harga pakan buatan menjadi mahal. Oleh karena Itu, berbagai bahan alternatif yang berfungsi menggantikan tepung ikan pada pakan mulai digunakan untuk mendapatkan harga pakan yang lebih murah. Protein sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-fungsi jaringan, memelihara dan memperbaharui jaringan tubuh serta proses pertumbuhan. Protein juga dapat berperan sebagai sumber energi (Furuichi, 1988).

Bahan bahan pengganti protein mulai digunakan pada formulasi untuk menekan biaya penggunaan bahan baku pakan yang semakin mahal tersebut. Salah satu bahan baku yang digunakan adalah jagung. Jagung digunakan dalam formulasi pakan sebagai sumber energi untuk metabolisme ikan sehingga sumber protein pada pakan dapat digunakan untuk pertumbuhan secara lebih maksimal. Namun, di dalam jagung terdapat kandungan afla toksin yang berbahaya bagi ikan, sehingga penggunaannya dalam pakan menjadi terbatas. Kandungan afla toksin dalam jagung di Indonesia bervariasi antara 20 – 2.000 ppb (Tangendjaja dan Rachmawati, 2006).

Oleh karena itu, perlu dicari sumber bahan baku alternatif yang relatif murah, serta memiliki kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang dapat memenuhi kebutuhan dalam pembuatan pakan serta ketersediaannya tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Salah satu bahan baku yang dapat digunakan adalah tepung elot. Elot atau lindur merupakan produk sampingan dari pembuatan tapioka. Tepung elot ini merupakan tepung tapioka yang didapat pada pengendapan
kedua saripati ketela pohon (Manihot utilisima), sehingga tepung ini dikategorikan sebagai pati yang kualitasnya kurang bagus (Anonima, 2004). Hal ini disebabkan masih adanya sisa kandungan getah pada pati tersebut, sehingga biasanya memiliki warna kekuning-kuningan. Akan tetapi, tepung elot masih mengandung karbohidrat (pati) yang dapat dimanfaatkan oleh ikan sebagai sumber energi. Oleh karena itu, tepung ini memiliki potensi untuk dapat menggantikan penggunaan jagung sebagai sumber karbohidrat dalam pakan. Selain itu harga elot saat ini sebesar Rp 3.000,-/kg lebih murah daripada tepung  jagung yang memiliki harga sebesar Rp 3.500,-/kg. Pada beberapa daerah sentra penghasil ubi kayu seperti Lampung dan Kebumen, tepung elot memiliki potensi yang lebih besar sebagai bahan alternatif karena memiliki harga yang lebih murah.


Dengan demikian, maka dibuat kombinasi tepung elot dalam formulasi pakan, sehingga dapat diketahui seberapa banyak tepung elot yang dapat digunakan didalam pakan tanpa mengurangi pertumbuhan ikan dan secara ekonomi lebih menguntungkan. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pertumbuhan dan kecernaan pakan uji pada ikan nila Oreochromis niloticus. Ikan ini dipilih sebagai hewan uji karena merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan, dimana ikan ini merupakan ikan yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan sub tropis (Lovell, 1989).
Labels: Ikan Air Tawar, Perikanan

Thanks for reading Elot sebagai Pengganti Jagung di Pakan Ikan Nila. Please share...!

0 Comment for "Elot sebagai Pengganti Jagung di Pakan Ikan Nila"

Back To Top