Husnan dan
Suwarsono (2000), pada umumnya ada lima metode yang biasa dipertimbangkan untuk
dipakai dalam penilaian investasi, metode tersebut yaitu metode avarage rate
of return, payback period, internal rate return, net benefit
and cost ratio, dan profitability indeks. Selain itu Gittinger
(1986) menyebutkan bahwa dana yang diinvestasikan itu layak atau tidak akan
diukur melalui kriteria investasi net present value, gross benefit
cost ratio, dan internal rate of return.
a) Net Present Value (NPV)
Net present
value merupakan nilai selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dari masa yang
akan datang (Husnan dan Suwarsono, 2000). Menurut Gittinger (1986), net
present value adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan
oleh penanaman investasi, untuk menghitung NPV, perlu ditentukan tingkat bunga
yang relevan.
Terdapat tiga
penilaian investasi dalam metode NPV, yaitu jika NPV lebih besar dari nol
berarti layak untuk dilakukan. Sebaliknya, jika NPV kurang dari nol, maka usaha
tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, hal ini dikarenakan manfaat yang
diperoleh tidak cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan. Jika NPV sama
dengan nol, berarti proyek dapat dilaksanakan tetapi dengan konsekuensi hanya
dapat memberikan manfaat atau keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya yang
dikeluarkan.
b) Net benefit and cost ratio (Net B/C)
Rasio manfaat dan
biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang
arus biaya (Gittinger 1986). Net B/C ratio didefinisikan sebagai angka
perbandingan antara jumlah NPV positif sebagai pembilang dengan jumlah NPV
negatif sebagai penyebut. Nilai Net B/C menunjukkan besarnya tingkat tambahan
manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah (Husnan dan Suwarsono,
2000). Untuk menggunakan metode Net B/C ratio perlu menentukan tingkat bunga
yang dipergunakan. Nilai Net B/C ratio mengandung dua arti penting, yaitu :
i) Net B/C > 1,
maka proyek layak atau menguntungkan.
ii) Net B/C = 1,
maka proyek layak tetapi proyek tidak memberikan keuntungan.
iii) Net B/C <
1, maka proyek tidak layak atau tidak menguntungkan.
c) Internal rate of return (IRR)
Perhitungan internal
rate of return (tingkat pengembalian internal) adalah tingkat bunga
maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan karena
proyek membutuhkan dana lagi untuk biaya-biaya operasi dan investasi dan proyek
baru sampai pada tingkat pulang modal (Gittinger, 1986). Perhitungan IRR
digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap
tahunnya dan menunjukkan kemampuan proyek dalam mengembalikan pinjaman. Suatu
investasi dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga
yang berlaku, apabila IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga berarti investasi
tidak layak untuk dilaksanakan karena tidak menguntungkan.
d) Payback period (PP)
Menurut Gittinger
(1986), payback period adalah jangka waktu kembalinya keseluruhan jumlah
investasi modal yang ditanamkan, dan dihitung mulai dari permulaan proyek
sampai dengan arus nilai netto produksi tambahan, sehingga mencapai jumlah
keseluruhan investasi modal yang ditanamkan.
e) Analisis switching value
Analisis
sensitivitas dapat dilakukan dengan pendekatan switching value. Menurut
Gittinger (1986), analisis switching value adalah suatu analisis untuk
dapat melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang
berubah-ubah. Pendekatan switching value (nilai pengganti), dimana
analisis ini mencari beberapa perubahan maksimum yang dapat ditolerir agar
proyek masih bisa dilaksanakan dan masih bisa memberikan keuntungan normal.
Perubahan-perubahan yang terjadi, misalnya perubahan pada tingkat produksi,
harga jual output maupun kenaikan harga input. Analisis ini dilakukan dengan
teknik coba-coba terhadap perubahan terjadi, sehingga dapat diketahui tingkat
kenaikan dan penurunan maksimum yang boleh terjadi pada usaha peternakan ayam broiler
agar memperoleh keuntungan.
Pengujian analisis switching
value dilakukan sampai mencapai tingkat maksimum, dimana proyek dapat
dilaksanakan dengan menentukan berapa besarnya proporsi manfaat yang akan turun
akibat manfaat bersih sekarang menjadi nol (NPV=0). Nilai NPV sama dengan nol
akan membuat IRR menjadi sama dengan tingkat suku bunga yang ditentukan
(IRR=suku bunga) dan Net B/C rasio menjadi sama dengan satu (Net B/C = 1).
Labels:
Sosial Ekonomi Peternakan
Thanks for reading Metode Penilaian Investasi Usaha. Please share...!
0 Comment for "Metode Penilaian Investasi Usaha"