Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Diagnosis Feline Infectious Peritonitis (FIP) pada Kucing (Felis catus)

Menurut Hartmann (2003) diagnosa FIP biasanya didasarkan pada hasil pemeriksaan hewan-hewan dengan tanda dan gejala klinis, foto sinar-X, pemeriksaan rutin, dan evaluasi cairan pada rongga dada dan abdominal. Dalam beberapa kasus sangat sulit untuk mendiagnosa karena gejalanya sangat bervariasi dan mirip dengan penyakit lainnya. Hal ini menjadikan pemeriksaan mikroskopis dan sampel jaringan (biopsi) sebagai satu-satunya cara untuk mengetahui diagnosa FIP secara tepat. Tes yang biasanya digunakan pada kucing dengan tanda-tanda klinis mencurigakan adalah sebagai berikut :

1. Enzyme Linked Immunoabsorbent Assay (ELISA), Immunoflourescent Assay (IFA) dan tes netralisasi virus dapat mendeteksi adanya FCoV pada kucing, tetapi tes ini tidak dapat membedakan macam-macam strain dari FCoV. Hasil positif hanya menunjukkan bahwa kucing pernah terinfeksi FCoV tetapi bukan virus penyebab FIP. Kucing yang sehat dengan titer antibodi tinggi bukan berarti pembawa dan penyebab FIP dibanding dengan kucing yang titer rendah. Kucing sehat dengan titer tinggi akan aman dari kemungkinan menderita FIP dikemudian hari.

2. Tes lain yang telah dikembangkan untuk mendeteksi virus ini adalah tes immunoperoxidase. Tes ini mendeteksi sel yang terinfeksi virus di dalam jaringan tubuh, dengan cara biopsi dari jaringan yang terinfeksi.

3. Tes antigen lainnya menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi material genetik virus pada jaringan atau cairan darah. Tetapi tes ini hanya bisa mendeteksi FCoV secara umum, bukan virus penyebab FIP.

4. Sampai saat ini, tidak ada cara untuk mendiagnosa FIP pada kucing sehat, satu-satunya jalan adalah dengan biopsi atau analisa jaringan pada saat autopsi. Secara umum, dokter hewan mungkin akan menggunakan diagnosa dugaan yang dapat dibuat dengan keyakinan yang tinggi dengan cara mengevaluasi sejarah kucing tersebut, gejala yang muncul, menganalisa cairan (kalau ada) dan hasil dari laboratorium termasuk titer antibodi coronavirus yang hasilnya positif.

Dalam diagnosis FIP harus memiliki diagnosa banding dimana suatu kondisi tentang selaput atau yang berkaitan dengan toraks dan akumulasi cairan yang berkenaan dengan penyakit kronis pada kucing. Infeksi FIP dengan keterlibatan selaput harus dapat dibedakan dengan ascites karena kongesti kegagalan jantung atau hypoproteinemia (ginjal dan penyakit hati, glomerulonepritis, malabsorbsi, parasitisme), neoplasia, toxoplasmosis, tuberculosis, kehamilan dan trauma (Simons et al 2005).


Labels: Kesehatan Ternak, Kucing

Thanks for reading Diagnosis Feline Infectious Peritonitis (FIP) pada Kucing (Felis catus) . Please share...!

0 Comment for "Diagnosis Feline Infectious Peritonitis (FIP) pada Kucing (Felis catus) "

Back To Top