Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Ragi Tape

Ragi merupakan organisme fakultatif yang mempunyai kemampuan menghasilkan energi dari senyawa organik dalam kondisi aerob maupun anaerob sehingga ragi dapat tumbuh dalam kondisi ekologi yang berbeda (Winarno, 2004). Jenis ragi yang umum dikenal yaitu ragi tape dan ragi tempe.

Ragi tape berwujud padat dengan bentuk bulat pipih berwarna putih, sedangkan ragi tempe berbentuk bubuk. Ragi tape terdiri mikroba bibit atau disebut juga starter untuk membuat berbagai macam makanan fermentasi, seperti tape ketan atau singkong, tape ubi jalar, brem cair atau padat dan lainnya (Hidayat dkk, 2006).

Probiotik merupakan produk yang mengandung mikroorganisme hidup dan nonpatogen, yang diberikan pada hewan ternak untuk memperbaiki laju pertumbuhan, menstabilkan produksi pada ternak, efisiensi konversi ransum, meningkatkan penyerapan nutrisi, kesehatan hewan, menambah nafsu makan sehingga mempercepat peningkatan berat badan (Fuller, 1992). Menurut Soeharsono (2010) mikrobia yang digunakan sebagai probiotik adalah bakteri, khamir atau ragi, mould. Ahmad (2006) menyatakan bahwa probiotik merupakan salah satu pendekatan yang memiliki potensi dalam mengurangi infeksi unggas dan kontaminasi produk unggas Ragi tape terdiri dari kapang (Rhizopus oryzae, Mucor), khamir (Sacharomyces cerevisiae, Sacharomyces verdomanni, Candida utilis) dan bakteri (Pediococcus sp.dan Bacillus sp.) (Gandjar, 2003).

Mekanisme kerja bakteri Saccharomyces cerevisiae pada prinsipnya seperti probiotik lainnya yakni secara ferementatif dengan mula-mula mensekresikan enzim α-galaktosidasedan β-glukosidase mengelilingi/menyerang ikatan senyawa sakarida untuk menguraikan senyawa oligosakarida (vebraskosa, sciosa dan rafinosa) menjadi gula-gula sederhana (di dan mono sakarida) dan kemungkinan melepaskan zat-zat nutrisi yang terbungkus/terikat oleh senyawa sakarida sehingga terbuka bagi enzim pencernaan (Ly, 2011).

Hasil penelitian Tang et al., (2008) membuktikan bahwa suplementasi Saccharomyces cerevisiae meningkatkan laju kecernaan serat, meningkatkan degradasi protein kasar dan NDF dan efisiensi mikrobial. Pemakaian Saccharomyces cerevisiae dalam fermentasi kulit nanas diduga pula dapat meningkatkan kecernaan bahan kering (Wikanastri, 2012). Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroba proteolitik yang mampu memecah protein dan komponen-komponen nitrogen lainnya menjadi asam amino (Winarno, 1995).

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati et al. (2013), memperoleh bahwa kadar protein meningkat selama proses fermentasi oleh ragi tape yaitu dari 3,99% menjadi 4,95% yang disebabkan adanya aktivitas mikroorganisme optimal melakukan pemecahan karbohidrat pada kulit singkong.


Labels: Fermentasi

Thanks for reading Ragi Tape. Please share...!

0 Comment for "Ragi Tape"

Back To Top