Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Fitoplankton

Fitoplankton merupakan tumbuh-tumbuhan air dengan ukuran yang sangat kecil dan hidup melayang di dalam air. Fitoplankton mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekosistem perairan, sama pentingnya dengan peranan tumbuh-tumbuhan hijau yang lebih tingkatannya di ekosistem daratan. Fitoplankton juga merupakan produsen utama (Primary producer) zat-zat organik dalam ekosistem perairan, seperti tumbuh-tumbuhan hijau yang lain. Fitoplankton membuat ikatan-ikatan organik sederhana melalui fotosintesa (Hutabarat dan Evans, 1986).

Kelimpahan fitoplankton dalam suatu ekosistem apabila didominasi oleh satu atau sejumlah kecil jenis saja maka dapat mempengaruhi keanekaragaman jenis fitoplanktonnya. Hal ini dapat terjadi jika individu dari jenis tertentu digantikan oleh jenis yang mampu berkembang biak dengan cepat. Fitoplankton (plankton tumbuhan atau nabati) adalah organisme plankton yang berukuran kecil, berklorofil dan mampu melakukan fotosintesis. Sifat lain fitoplankton adalah mampu tumbuh dan berkembang dengan pesat dalam densitas tinggi dan tersebar dalam area yang luas.

Fitoplankton sebagai organisme autotrof memperoleh energi melalui proses yang bagian permukaan-permukaan yang biasa disebut sebagai zona euphotik. Dalam ekosistem air, hasil dari fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton bersama dengan tumbuhan air lainnya disebut sebagai produktifitas primer. Melalui proses fotosintesis, fitoplankton menghasilkan banyak oksigen yang memenuhi atmosfer bumi. Kemampuan mereka untuk mensintesis sendiri bahan organiknya menjadikan mereka sebagai dasar dari sebagian besar rantai makanan di ekosistem lautan dan di ekosistem air tawar (Barus, 2002)

Perkembangan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh zooplankton dengan mengemukakan teori grazing, yang menyatakan jika di suatu perairan terdapat populasi zooplankton yang tinggi maka populasi fitoplankton akan menurun karena dimangsa oleh zooplankton. Pertumbuhan fitoplankton adalah mengikuti laju pertumbuhan yang differensial, zooplankton mempunyai siklus reproduksi lebih lambat maka untuk mencapai populasi maksimum akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan fitoplankton (Nybakken, 1992).

Beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi kelimpahan fitoplankton dalam suatu perairan adalah arus, kandungan unsur hara, predator, suhu, kecerahan, kekeruhan, pH, gas-gas terlarut, maupun kompetitor. Kelimpahan fitoplankton di suatu perairan berkaitan dengan pemanfaatan unsur hara dan radiasi sinar matahari. Selain itu, kelimpahan fitoplankton juga dipengaruhi suhu, lingkungan, dan pemangsaan oleh zooplankton (Basmi,1988).

Selanjutnya penelitian-penelitian sebelumnya mengenai komunitas fitoplankton menyatakan bahwa perubahan kualitas perairan erat kaitannya dengan potensi perairan dan dapat ditinjau dari kelimpahan dan komposisi fitoplankton.Kualitas perairan tersebut dapat ditentukan dengan melihat gambaran tentang banyak atau sedikitnya jenis fitoplankton yang hidup disuatu perairan dan jenis fitoplankton yang mendominasi yang dapat memberikan informasi bahwa ada zat-zat tertentu yang sedang berlebih yang dapat memberikan gambaran keadaan perairan yang sesungguhnya (Fachrul, 2005).


Labels: plankton

Thanks for reading Fitoplankton . Please share...!

0 Comment for "Fitoplankton "

Back To Top