Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Pupuk NPK

Pemupukan merupakan usaha yang paling mudah untuk meningkatkan produksi tanaman kopi. Pemakaian pupuk yang paling tepat dapat membantu meratakan atau menaikkan produksi. Kopi muda mempunyai kebutuhan khusus akan N dan P2O5, maka setelah tanaman dewasa akan memerlukan lebih banyak lagi akan unsur K2O. Oleh karena itu sangat penting bagi tanaman kopi untuk mendapatkan unsur hara yang seimbang pada setiap saat (AAK, 1991).

Nitrogen merupakan unsur hara makro yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan diperlukan dalam jumlah relatif besar dibandingkan dengan unsure hara lain. Menurut Hardjowigeno (2003), N berfungsi dalam pembentukan protein dan mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman. Jika tanaman tumbuh pada tanah yang cukup N maka daun akan berwarna lebih hijau, dan bila berwarna kekuningan, pertumbuhan tanaman terhambat dan perkembangan akar jelek makan tanaman mengalami defisiensi unsur hara N.

Pupuk nitrogen mengandung hara tanaman N bentuk senyawa tanaman ini umumnya berupa nitrat, ammonium amin, dan sionida. Contoh: Kalium nitrat (KNO3), ammonium fosfat ((NH4)3PO4), urea (NH2CONH2), dan kalsium sianida (CaCN2). Bentuk pupuk N ini berupa Kristal, prill, pellet, tablet ataupun cair (Rosmarkam dan Yuwono, 2001).

Nitrogen diserap tanaman dalam bentuk ion nitrat (NO3-) dan ion ammonium (NH4+). Sebagian besar nitrogen diserap dalam bentuk ion nitrat karena ion tersebut bermuatan negatif sehingga selalu berada di dalam larutan tanah dan muda diserap oleh akar. Karena selalu berada di dalam larutan tanah, ion nitrat lebih mudah tercuci oleh aliran air. Arah pencucian menuju lapisan di bawah daerah perakaran sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Sebaliknya, ion ammonium bermuatan positif sehingga terikat oleh koloid tanah. Ion tersebut dapat dimanfaatkan oleh tanaman setelah melalui proses pertukaran kation. Karena bermuatan positif, ion ammonium tidak mudah hilang oleh proses pencucian (Damanik, dkk. 2010).

Fosfor diperlukan tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar-akar baru, mempercepat pembungaan, pemangkasan biji dan buah, serta memperkokoh tegaknya bunga (Indriani, 1998). Ketersediaan fosfor dalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tapi yang paling penting adalah pH tanah. Pada tanah ber-pH renfah (asam), fosfor akan bereaksi dengan ion besi dan aluminium fosfat yang sukar larut di dalam air sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pada tanah ber pH tinggi (basa), fosfor akan bereaksi dengan ion kalsium. Reaksi ini membentuk kalsium posfat yang sifatnya sukar larut dan tidak dapat digunakan oleh tanaman. Dengan demikian, tanpa memperhatikan pH tanah, pemupukan fosfor tidak akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman (Novizan, 2002).

Fosfor diserap tanaman dalam bentuk H2PO4-, HPO42-, dan PO43-, atau tergantung dari nilai pH tanah. Fosfor sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya berasal dari pelapukan bahan organik. Walaupun sumber fosfor di dalam tanah mineral cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan fosfor. Pasalnya sebagian besar fosfor terikat secara kimia oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sukar larut di dalam air. Mungkin hanya 1% fosfor yang dapat dimanfaatkan tanaman (Noviza, 2002).
Kalium sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, antara lain sebagai bahan penguat, mempertinggi tanaman, dan memperbaiki produksi umbi (menaikkan kadar tepungnya) (Indriani, 1998).

Fungsi K dalam pertumbuhan tanaman ada pengaruhnya pada efisiensi penggunaan air. Proses membuka dan menutup pori-pori tanaman, stomata dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat di sekitar stomata (Winarso, 2005).

Jumlah jenis pupuk yang khusus mengandung kalium relatif sedikit. Umumnya unsur kalium sudah dicampur dengan pupuk atau unsur yang lain menjadi pupuk majemuk. Dengan demikian pupuk tersebut sudah mengandung kalium, nitrogen dan fosfor (dua atau lebih hara tanaman). Kadar pupuk K dinyatakan sebagai %K2O. Konversi kadar K2O menjadi K adalah sebagai berikut:
%K2O = 1,2 x %K
%K = 0,83 x %K2O (Rosmarkam dan Yuwono, 2001).
Selama pengikisan, ion dan kalium, K+ dilepaskan ke dalam larutan tanah. Tanaman-tanaman menyerap kalium sebagai K+ terutama dari larutan tanah dan sedikit melalui pertukaran kontak dari permukaan pertukaran kation. Beberapa ion K+ terdapat dalam larutan tanah dan sampai beberapa ratus ion K+perpotongan alur akre terdapat pada pertukaran katio, dalam kebanyakan tanah mineral (Foth, 1994).
Menurut Najiyarti dan Danarti (1997) adapun dosis pemupukan bibit kopi yang dapat digunakan menurut umurnya adalah sebagai berikut:
Umur 3 bulan membutuhkan 10 g urea/m2, 5 g TSP/m2 dan 5 g KCl/m2
Umur 5 bulan membutuhkan 20 g urea/m2, 10 g TSP/m2 dan 10 g KCl/m2
Umur 7 bulan membutuhkan 30 g urea/m2, 15 g TSP/m2 dan 15 g KCl/m2
Umur 9 bulan membutuhkan 40 g urea/m2, 20 g TSP/m2 dan 20 KCl/m2
Umur 12 bulan membutuhkan 50 g urea/m2, 25 g TSP/m2 dan 25 KCl/m

Sumber Artikel (klik Here)
Labels: Pupuk

Thanks for reading Pupuk NPK . Please share...!

0 Comment for "Pupuk NPK "

Back To Top