Pengolahan jerami padi merupakan upaya
untuk meningkatkan nilai manfaatnya dengan memperkecil faktor pembatasnya.
Untuk maksud tersebut diperlukan suatu teknologi yang murah dan mudah
dipraktekkan oleh peternak. Pengolahan jerami padi harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut : 1). Praktis dan ekonomis bagi usaha skala kecil, 2). Hasil
olahan harus lebih murah dan nilai gizinya lebih baik, 3). Tidak memerlukan
biaya mahal, 4). Tidak membahayakan ternak dan peternak (Febriana dan Liana,
2008).
Kambing sedang makan jerami. Sumber : Foto: fadloilcenter.blogspot.com |
Pemanfaatan jerami padi secara langsung
sebagai pakan tunggal tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada ternak. Hal
ini dapat menurunkan produktivitas ternak. Pasokan protein dibutuhkan oleh
mikroba rumen untuk pertumbuhan dan meningkatkan populasi optimum untuk proses
degradasi serat bahan pakan dalam rumen, untuk
mengatasi hal itu perlu dilakukan suatu pengolahan yang sesuai sehingga bahan
pakan lignoselulosik memiliki kualitas yang cukup sebagai pakan ternak
ruminansia (Yunilas, 2009).
Preston dan Leng ( 1987) menyatakan
bahwa ada beberapa pengolahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecernaan
potensial serat kasar. Peningkatan kuantitas bagian yang dapat dicerna pada
pakan yang berkualitas rendah dapat dilakukan melalui proses kimia, fisik, dan
biologis. Secara umum teknologi pengolahan limbah pertanian khususnya
jerami padi dilakukan dengan tujuan: 1). Memperbaiki nilai nutrisi dan
kecernaan, serta meningkatkan fermentasi ruminal dengan menambahkan elemen yang
kurang, 2). Mengoreksi defisiensi jerami dengan menambahkan nitrogen
atau mineral, 3). Meningkatkan konsumsi dengan cara memperbaiki palatabilitas, 4).
Meningkatkan ketersediaan energi serta mengurangi sifat amba dari jerami padi.
Bagian – bagian jerami padi dapat
dibedakan menjadi helai daun, pelepah daun dan batang yang dapat dipilah atas
ruas dan buku yang proporsinya sangat kecil. Proporsi helai daun, pelapah daun
dan ruas adalah 15-27%, 23-30% dan 15-37%. Kandungan komponen dinding sel bisa
beragam sesuai proporsi bagian tanaman (Sitorus, 2002).
Kandungan protein yang rendah dengan daya cerna yang
hanya 40% menyebabkan rendahnya komsumsi bahan kering (kurang dari 2% berat
badan ternak). Hal ini jelas, tanpa penambahan konsentrat tidak mungkin dapat
meningkatkan produksi ternak, bahkan mungkin dapat menurunkan produksi. Kendala
lain yang mempengaruhi kualitas jerami adalah tingginya kandungan lignin dan
silika sehingga menyebabkan daya cerna
jadi rendah (Komar, 1984 ).
Tabel.
Kandungan Nutrisi Jerami Padi yang Difermentasi dan Tanpa Fermentasi
Komposisi Analisis Zat
Makanan
|
jerami
Padi
|
|
Tanpa Fermentasi
|
Fermentasi
|
|
Protein
|
4,31
|
9,11
|
Serat Kasar
|
40,3
|
36,52
|
Lemak Kasar
|
1,42
|
1,7
|
Sellulosa
|
33
|
26,54
|
Lignin
|
7,21
|
4,1
|
Abu
|
20,07
|
19,91
|
Sumber : Syamsul, 2001
Selain
kandungan nutrisinya yang rendah, jerami padi juga termasuk pakan hijauan yang
sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya tinggi sekali. Daya cerna yang
rendah itu terutama disebabkan oleh struktur jaringan jerami yang sudah tua.
Jaringan-jaringan pada jerami telah mengalami proses lignifikasi (pengerasan)
sehingga terbentuk lignoselulosa dan lignohemiselulosa (Muis
dkk, 2008).
Daftar Pustaka
Febriana, dan
Liana, M. 2008. Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ruminasia pada
Peternakan Rakyat Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Komar, 1984.
Teknologi Pengolahan Jerami Sebagai Pakan Ternak.Yayasan Dian Grahita,
Bandung.
Muis, A.,
Khariani, C., Sukarjo, Rahardjo, Y.P., 2008. Petunjuk Teknis Teknologi Pendukung Pengembangan Agribisnis di Desa P4MI.
Badan Penelitian Dan Pengembangan
Pertanian Balai PengkajianTeknologi Pertanian Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah
Preston, T. R.
and R. A. Leng. 1987. Matching Ruminant Production Systems with Available Recources in the Tropic and
Sub-Tropic. International Colour Production.Stanthorpe Quessland, Australia.
Sitorus,
TF. 2002. Peningkatan Nilai Nutrisi Jerami Padi dengan Fermentasi Ragi Isi Rumen. Program Studi
Magister Ilmu Ternak Program Pasca Sarjana Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang
Syamsul, J. A. 2001. Fermentasi Jerami Padi Dengan Starbio Sebangai Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal Agrista.
Yunilas. 2009.
Bioteknologi Jerami Padi Melalui Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Departemen Peternakan Fakultas
Peternakan Universitas Sumatera Utara. Medan.
0 Comment for "Jerami Padi untuk Pakan Kambing"