Program penggemukan (finishing) sapi potong
menurut Parakkasi (1999) bertujuan untuk memperbaiki kualitas karkas dengan
jalan membentuk lemak seperlunya. Program finishing untuk sapi yang belum
dewasa bersifat membesarkan sambil menggemukkan atau memperbaiki kualitas
karkas. Sapi potong yang dipelihara secara intensif pertumbuhannya akan lebih
tinggi dari pada sapi yang dipelihara secara ekstensif sehingga lebih cepat
mencapai bobot potong yang diinginkan (Blakely dan Bade , 1991) .
Pemeliharaan sapi potong untuk penggemukan
dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pemeliharaan intensif, semi intensif
dan ekstensif. Blakely dan Bade (1991) menjelaskan bahwa sistem pemeliharaan
intensif merupakan sistem dimana sapi dipelihara dalam kandang dengan pemberian
pakan konsentrat berprotein tinggi dan juga dapat ditambah dengan memberikan
hijauan. Sistem pemeliharaan semi intensif adalah sapi selain dikandangkan juga
digembalakan di padang rumput, sedangkan sistem ekstensif pemeliharaannya
dipadang penggembalaan dengan pemberian peneduh untuk istirahat sapi. Parakkasi
(1999) menambahkan bahwa sistem intensif biasanya dilakukan pada daerah yang
banyak tersedia limbah pertanian sedangkan sistem ekstensif diterapkan pada
daerah yang memiliki padang penggembalaan yang luas. Penggunaan lahan menurut
Blakely dan Bade (1991) untuk sistem intensif lebih efisien dari pada sistem
ekstensif sehingga pemeliharaan secara intensif cocok dipakai didaerah padat
penduduk.
Sistem Pemeliharan intensif, meski memakan biaya tapi efektif untuk penggemukan sapi potonb |
Keuntungan dari sistem pemeliharaan intensif
adalah dapat menggunakan bahan pakan berasal dari hasil ikutan industri
pertanian dibanding dengan pemeliharaan di dilapangan. Blakely dan Bade (1991 )
menambahkan bahwa pemeliharaan intensif pada program finishing dapat menekan
jumlah kematian dan dapat menghasilkan feses yang lebih banyak dari pada sistem
pastura atau ekstensif.
Kekurangan dari sistem ini menurut Parakkasi
(1999) yaitu mudah sekali penyebaran penyakitnya, investasinya juga banyak dan
sering ditemukan permasalahan akan limbah peternakan yang dihasilkan.
Kekurangan yang lain sistem penggemukan secara intensif antara lain banyak
tenaga kerja yang dibutuhkan, peralatan serta modal yang cukup besar.
Daftar Pustaka
Blakely,
J. dan D.H. Bade. 1991. Ilmu PeternakanEdisi Keempat. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.
Parakkasi,
A.1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Labels:
Kandang,
Sapi Potong,
Seri Budidaya
Thanks for reading Sistem Pemeliharaan Ternak Sapi Potong. Please share...!
1 Comment for "Sistem Pemeliharaan Ternak Sapi Potong"
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.qmario. org
- www.qmario. xyz