Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Teknologi Fermentasi untuk Pakan Ternak

Fermentasi berasal dari bahasa latin fervere yang berarti mendidihkan. Seiring perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas, menjadi proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Proses pertumbuhan mikroba merupakan tahap awal proses fermentasi yang dikendalikan terutama dalam pengembangan inokulum agar dapat diperoleh sel yang hidup (Kaprawi, 2011).

Bahkan jumlah mikroba dalam fermentor juga harus dikendalikan sehingga tidak terjadi kompetisi dalam penggunaan nutrisi. Nutrisi dan produk fermentasi juga perlu dikendalikan, sebab jika berlebih nutrisi dan produk metabolit hasil fermentasi tersebut dapat menyebabkan inhibisi dan represi (Anonim, 2013f).

Fermentasi Tongkol dan Batang Jagung. Sumber : bp3knanggulan.blogspot.com
Pengendalian diperlukan karena pertumbuhan biomassa dalam suatu medium fermentasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik ekstraselular maupun faktor intraselular. Kinetika pertumbuhan secara dinamik dapat digunakan untuk meramalkan produksi biomassa dalam suatu proses (Anonim, 2013d)

Fermentasi merupakan proses penguraian atau perombakan bahan organik yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme fermentatif. Kondisi lingkungan yang mendukung fermentasi antara lain: (1) derajat keasaman atau pH rendah berkisar antara 3-4; (2) kandungan gula yang tinggi; (3) kadar air sedang antara 30-50%; (4) kandungan anti oksidan dari tanaman rempah dan obat-obatan; (5) adanya mikroorganisme fermetasi (Anonim, 2013e).

Fermentasi adalah segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim dari mikroba (jasad renik) untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa dan reaksi kimia lainnya, sehingga terjadi perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan produk tertentu (Saono, 1974) dan menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan tersebut.

Proses fermentasi bahan pakan oleh mikroorganisme menyebabkan perubahan-perubahan yang menguntungkan seperti memperbaiki mutu bahan pakan baik dari aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Produk fermentasi biasanya mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dari pada bahan aslinya karena adanya enzim yang dihasilkan dari mikroba itu sendiri. Penambahan bahan-bahan nutrient kedalam media fermentasi dapat menyokong dan merangsang pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai sumber nitrogen pada proses fermentasi adalah urea. Urea yang ditambahkan kedalam medium fermentasi akan diuraikan oleh  enzim urease menjadi ammonia dan karbondioksida selanjutnya ammonia digunakan untuk pembentukan asam amino (Winarno et al, 1989).


Daftar Pustaka

Anonim. 2013a. Rumput  Gajah Primadona Bagi Ternak. http://pararto.wordpress.com/2010/09/23/ rumput-gajah-primadona-bagi-ternak/.  Diunduh pada tanggal 20 September 2013.

Anonim. 2013b. Fermentasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi. Diunduh pada tanggal 17 Oktober 2013.

Anonim. 2013c. Pembentukan Kompos dengan Teknologi Fermentasihttp: //www. geocities. com / persampahan / kompos2. doc. Diunduh pada tanggal 13 Oktober 2013.

Kaprawi, Hendrik. 2011. Teknik Pembuatan Silase dan Fermentasi Silase Rumput Gajah. http://hedrikkaprawi.wordpress.com/about/. Diunduh pada tanggal 3 Desember 2013

Saono, S., 1974. Pemanfaatan Jasad Renik dalam Pengolahan Hasil Sampingan/Sisa-sisa Produksi Pertanian. Berita LIPI.

Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1989. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Labels: Fermentasi, Rumput, Teknologi Pakan

Thanks for reading Teknologi Fermentasi untuk Pakan Ternak. Please share...!

0 Comment for "Teknologi Fermentasi untuk Pakan Ternak"

Back To Top