Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Karakteristik Susu Kambing

Susu menurut SNI 01-3141-1998 adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya (Dewan Standardisasi Nasional, 1998). Susu kambing memiliki manfaat yang lebih besar daripada susu sapi, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pencernaan (Blakely dan Blade, 1991). Konsumsi susu kambing tidak menyebabkan alergi dengan persentase tinggi. Protein yang berperan sebagai penyebab alergi adalah β-laktoglobulin (Park, 1993).

Susu kambing memiliki beberapa perbedaan karakteristik dari susu sapi, yaitu warnanya lebih putih, globula lemak susunya lebih kecil sehingga lemak susu kambing lebih mudah dicerna, dan dapat diminum oleh orang yang alergi terhadap susu sapi, lactose intolerance, atau untuk orang-orang yang mengalami berbagai gangguan pencernaan (Blakely dan Blade, 1991). Warna putih susu berasal dari cahaya yang direfleksikan oleh globula-globula lemak, partikel koloidal kasein dan kalsium fosfat yang tersebar dalam susu (Rahman et al., 1992).



Susu kambing mengandung vitamin dalam jumlah memadai atau berlebih, kecuali vitamin C, D, piridoksin, dan asam folat (Devendra dan Burns, 1994). Susu kambing tidak memiliki pigmen karoten dan hanya mengandung vitamin B6 dan B12 dalam jumlah kecil sehingga berwarna lebih putih daripada susu sapi (Fehr dan Sauvant, 1980). Beberapa kelebihan susu kambing menurut Goat Milk Facts (2005) adalah :
1) susu kambing memiliki partikel lemak yang lebih kecil dari rantai asam lemak yang lebih pendek dibandingkan susu sapi sehingga mudah dicerna oleh tubuh;
2) susu kambing mengandung 13% kadar laktosa yang lebih rendah dibandingkan susu sapi dan 41% lebih rendah dibanding ASI;
3) susu kambing memiliki daya cerna dan sifat buffer yang tinggi, menjadikannya sebagai diet yang baik bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan seperti maag;
4) susu kambing dan produknya termasuk mentega memiliki warna putih karena semua β-karoten yang berwarna kuning telah dikonversi menjadi vitamin A murni yang tidak berwarna.

Susu kambing memiliki presentase rantai pendek yang tinggi diantaranya adalah asam lemak kaprat (C10:0) (Barrionuevo et al., 2002).


Daftar Pustaka

Blakely, J. dan D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Terjemahan : B. Srigandono. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Devendra, C. dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan: Idk H. Putra. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Dewan Standarisasi Nasional. 1998. Metode Pengujian Susu Segar. SNI 01-2782-1998/Rev.1992. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Fehr, P.M. dan D. Sauvant. 1980. Composition and yield of goat milk as affected by nutritional manipulation. J, Dairy science. 63: 1671-1680.

Park, Y.W. 1993. Hypo-allergenic and therapeutic significance of goat milk. J, Small Ruminant Res. 14: 151-159.
Rahman, A., S. Fardiaz, W.P. Rahayu, Suliantari dan C.C. Nurwitri. 1992. Teknologi Fermentasi Susu. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.


Labels: Kambing, Susu

Thanks for reading Karakteristik Susu Kambing. Please share...!

0 Comment for "Karakteristik Susu Kambing"

Back To Top