Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Parameter Penelitian Performa Ternak Kambing

Konsumsi pakan
Tingkat konsumsi (voluntary feed intake) adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan bila bahan makanan tersebut diberikan secara adlibitum. Konsumsi adalah faktor essensial yang merupakan dasar untuk hidup dan menentukan produksi. Tingkat konsumsi bahan kering dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : faktor hewan yaitu: bobot badan, umur dan kondisi, stress yang diakibatkan oleh lingkungan: makanan yaitu sifat fisik dan komposisi kimia makanan yang dapat mempengaruhi kecernaan yang selanjutnya mempengaruhi konsumsi (Parakkasi,1995).

Jumlah konsumsi bahan kering pakan dipengaruhi beberapa variabel meliputi, jumlah pakan yang tersedia dan komposisi kimia serta kualitas bahan pakan. Salah satu yang menjadi penentu tingkat konsumsi adalah keseimbangan zat makanan dan palatabilitas. Tingkat perbedaan konsumsi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor ternak ( bobot badan, umur, tingkat kecernaan pakan, kualitas pakan dan palatabilitas).

Menurut Departemen Pertanian (2002) yang menumbuhkan daya tarik dan merangsang ternak untuk mengkonsumsi pakan adalah palatabilitas. Makanan yang berkualitas baik tingkat konsumsinya lebih tinggi dibandingkan dengan makanan berkualitas rendah, sehingga kualitas pakan yang relatif sama maka tingkat konsumsinya juga relatif sama (Parakkasi, 1995). Pada penelitian yang dilakukan Sianipar et al. (2007) yang menggunakan pakan silase kulit buah kakao pada kambing sedang tumbuh diperoleh rataan konsumsi pakan sebesar 452.25 g/ekor/hari.

Pertambahan Bobot Badan
Pertambahan bobot badan dapat dikatakan pertumbuhan dimana merupakan suatu penomena universal yang sangat kompleks, mulai dari fertilisasi, pembelahan, perbanyakan sel serta differensiasi sel-sel (Maynard et al., 1979). Selanjutnya dinyatakan bahwa pertumbuhan murni yaitu menyangkut pertumbuhan jaringan dalam otot dan tulang serta organ-organ tubuh. Tillman et al. (1983) mengemukakan bahwa umumnya pertumbuhan dinyatakan dengan pengukuran kenaikkan bobot badan dengan melakukan penimbangan berulang-ulang dan dinyatakan dengan petambahan bobot badan tiap hari, tiap minggu atau tiap waktu lainnya (tiap sepuluh hari, tiap bulan). Pada penelitian Sianipar et al. (2007) yang menggunakan pakan silase kulit buah kakao pada kambing sedang tumbuh diperoleh rataan pertambahan bobot badan sebesar 61.55 g/ekor/hari.

Konversi pakan
Konversi pakan adalah perbandingan antara jumlah yang dikonsumsi pada waktu tertentu dengan yang dihasilkan (pertambahan bobot badan atau produksi yang dihasilkan) dalam kurun waktu yang sama. Konversi pakan merupakan indikator teknis yang dapat menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan pakan, semakin rendah angka konversi pakan berarti semakin baik karena pakan yang digunakan akan semakin sedikit dan nantinya akan menghemat biaya (Anggorodi, 1979).

Faktor yang mempengaruhi konversi ransum yaitu lingkungan (suhu, penyakit, makanan dan minuman), kemampuan genetik, nilai gizi ransum dan tingkat energi ransum (Neshum et al., 1979). Konversi ransum diukur dari jumlah bahan kering yang dikonsumsi dibagi dengan unit pertambahan bobot badan persatuan waktunya. Konversi ransum khususnya pada ternak ruminansia dipengaruhi oleh kualitas pakan, pertambahan bobot badan dan nilai kecernaan. Dengan memberikan kualitas pakan yang baik ternak akan tumbuh lebih cepat dan lebih baik konversi ransumnya (Martawidjaya et al., 1999). Pada penelitian yang dilakukan Sianipar et al. (2007) yang menggunakan pakan silase kulit buah kakao pada kambing sedang tumbuh diperoleh rataan konversi pakan sebesar 7.35.


Labels: Kambing, Performa

Thanks for reading Parameter Penelitian Performa Ternak Kambing . Please share...!

0 Comment for "Parameter Penelitian Performa Ternak Kambing "

Back To Top