Produksi karkas yang
dihasilkan kelinci potong lokal dari bobot hidup ratarata 1-2,1 kg
adalah 699,5 g dan dapat menghasilkan urat daging 80,07%, lemak 4,2% dan
tulang 15,73% untuk kelinci jantan, sedangkan untuk kelinci betina berat karkas
mencapai 722,89 g dengan konversi urat daging, lemak dan tulang masingmasing
adalah 79,09%; 5,54% dan 15,48% dari berat karkas (Duldjaman et
al., 1983).
Karkas Kelinci (Sumber : https://ayahabilakes.files.wordpress.com) |
Kelinci tipe ringan
(Himalaya) yaitu bobot dewasa 2,5-3,0 kg, berat karkas 1-1,2 kg mencapai
dewasa kelamin pada umur 4 bulan; tipe medium bobot dewasa (New Zealand
White) 3,5-4,5 kg dengan dewasa kelamin pada umur 5- 6 bulan dan tipe
berat (Flemish Giant) bobot dewasa lebih dari 5 kg pada umur 7-8 bulan.
Raharjo (2005)
menambahkan bahwa umur kawin yang baik pada kelinci adalah 6 bulan bagi
betina, 7 bulan bagi jantan. Potongan komersial karkas kelinci terdiri
atas empat potong. Potongan tersebut adalah potongan kaki depan
(foreleg), potongan dada (rack), potongan punggung (loin), dan potongan
kaki belakang atau hindleg (De Blass et al., 1977).
Setiap potongan
diiris menjadi tulang, daging dan lemak. Herman (1986) menyatakan
proporsi potongan terhadap bobot tubuh secara terinci yaitu potongan kaki
belakang ± 40%, pinggang ± 22.10%, dada ± 11.68%, dan kaki depan ± 29%. Lukefahr
et al. (1981) menyatakan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi sifat-sifat
karkas. Muryanto dan Prawirodigdo (1993) menyatakan bahwa semakin tinggi
bobot potong maka semakin tinggi bobot karkasnya. Hal ini disebabkan proporsi
daging akan bertambah selaras dengan ukuran bobot tubuh.
Daftar Pustaka
Duldjaman, M., N.
Sugana & R. Herman. 1983. Peningkatan Sumber Protein Daging Putih Berasal
dari Kelinci Lokal (Penampilan Produksinya). Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Herman, R. 1986.
Produksi Kelinci (tidak Dipublikasikan). Fakultas Peternakan. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
De Blass, J. C., A.
Tores, M. J. Fraga, E. Perez & J. F. Calves. 1977. Influence of weight and
age on the body composition of young doe rabbits. J. Anim. Sci. 45 (1): 48-53.
Raharjo, Y.C. 2004.
Prospek, peluang dan budidaya ternak kelinci. Makalah. Seminar Nasional Prospek
Ternak Kelinci dalam Peningkatan Gizi Masyarakat Mendukung Ketahanan Pangan,
Bandung.
Lukefahr, S.D., W.D.
Hohenboken, P.R. Cheeke, N.M. Patton & W.H. Kennick. 1981. Carcass and meat
characteristics of Flemish Giant and New Zealand White purebred and
terminal-cross rabbits. J. Appl. Rabbit Res. 4:66-72.
Muryanto & S.
Prawirodigdo. 1993. Pengaruh jenis kelamin dan bobot potong terhadap persentase
karkas dan non-karkas pada kelinci Rex. Jurnal Ilmiah Penelitian Ternak Klepu
1: 33-38.
0 Comment for "Karkas Kelinci"