Bakso
menurut SNI No 01-3818-1995 merupakan produk makanan berbentuk bulatan atau
bentuk lain yang diperoleh dari campuran daging (kadar daging tidak kurang dari
50%) dan pati atau serealia dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan
(DSN, 1995). Bakso merupakan makanan Indonesia yang terbuat dari campuran
daging, tepung tapioka, garam dan bahan pengemulsi. Daging yang digunakan
berasal dari daging pre-rigor
atau early-postmortem dengan harapan bakso tersebut dapat meningkat kekenyalannya.
Bakso
yang lebih banyak disukai oleh panelis adalah bakso dengan nilai elastik
(kekenyalan) lebih tinggi dan tekstur yang halus (Hidayati, 2002). Menurut
Standar Nasional Indonesia – SNI 01-3818- 1995 bakso memiliki kandungan kadar
air 70%, kandungan lemak maksimum 2%, kandungan protein minimum 6%, kadar abu
maksimum 3% dan tanpa bahan pengawet di dalam produknya (Widyastuti, 1999).
Daftar Pustaka
Dewan
Standarisasi Nasional (DSN). 1995. SNI 01-3775-1995. Corned Beef dalam Kaleng.
Standar Nasional Indonesia, Jakarta.
Hidayati,
L. 2002. Pengaruh penggunaan sodum alginat dan sodium tripolifosfat terhadap
tekstur (hardness dan elastisitas) dan sifat organoleptik bakso daging sapi
(Effects of sodium alginate and sodium tripoly phosphate in the texture and
sensory traits of beef bakso). Thesis. Fakultas Peternakan, UNIBRAW, Malang.
Widyastuti,
E.S. 1999. Studi tentang penggunaan tapioka, pati kentang dan pati modifikasi
dalam pembuatan bakso daging sapi (Study on the incorporation of tapioca
starch, potato starch and modified starches in the production of beef bakso).
Malang: Brawijaya University, Master Thesis.
Labels:
Pengolahan Daging,
Teknologi Hasil Ternak
Thanks for reading Standar Bakso SNI. Please share...!
0 Comment for "Standar Bakso SNI"