Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Konsumsi Bahan Kering (BK) Dan Bahan Organik (BO) Ternak Kambing

Pertumbuhan merupakan sebagai pertambahan yang terkoordinir dari struktur tubuh yang terjadi sampai individu menjadi dewasa. Ketika ternak bertambah besar ada dua hal terjadi bobot badan bertambah sampai dewasa, dan 2) perubahan pada komposisi, bentuk dan fungsi kearah yang lebih sempurna (Tillman, dkk 1991).

Sarwono (2009), menyatakan bahwa pemberian pakan pada ternak kambing sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit tetapi berulangkali, sesuai kebiasaan kambing, sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi ternak tersebut perlu diberi kesempatan yang lebih banyak untuk membangun jaringan-jaringan baru yang rusak. Kandungan pakan yang lebih tinggi diharapkan dapat meningkatkan peran protein untuk membangun jaringan tubuh sehingga dapat meningkatkan pertambahan bobot badan ternak. Selain pakan yang diberikan kepada ternak untuk meningkatkan bobot badannya, faktor waktu pemberiannya juga sangat berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan ternak.

Kambing membutuhkan hijauan yang banyak ragamnya. Kambing sangat menyukai daun – daunan dan hijauan seperti daun turi, akasia, lamtoro, dadap, kembang sepatu, nangka, pisang, gamal, puteri malu, dan rerumputan. Hijauan dari daun – daunan lebih disukai daripada rumput. Kambing juga menyukai limbah dapur (kulit pisang, sisa-sisa sayuran, ampas kelapa segar). Kebutuhan nutrisi kambing berbeda- beda sesuai dengan kondisi umur, status fisiologi, dan tingkat produktivitasnya. Pemberian pakan yang tepat akan menjaga keseimbangan kondisi rumen sehingga proses penceranaan mikroba rumen berjalan baik. Untuk itu, pakan diberikan beberapa kali dengan jumlah relatif sedikit, tetapi jumlah per hari tercukupi. Semakin banyak jenis pakan yang diberikan akan semakin baik karena sifat saling melengkapi di antara bahan – bahan pakan tersebut ( Sarwono, 2009 ).

Pakan kasar adalah pakan yang mengandung serat kasar 18% atau lebih. Jenis pakan kasar (hijauan) ini antara lain hay, silase, rumput-rumputan, leguminosa dan limbah pertanian (misalnya jerami padi, pucuk tebu, daun jagung). Sedangkan konsertrat adalah bahan pakan yang mengandung serat kasar kurang dari 18%, mudah dicerna dan merupakan sumber zat pakan utama seperti energi dan protein bagi ternak. Jenis pakan konsentrat antara lain dedak padi, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit, ampas tahu, tepung ikan, bungkil kedelai, polard dan gaplek. Menurut Parakkasi (1999) Pakan yang diberikan kepada ternak hendaknya memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut, 1). Mengandung gizi yang lengkap (protein, karbohidrat, vitamin dan mineral), 2). Mudah dicerna, tidak megakibatkan sakit atau gangguan yang lain, 3). Disukai ternak, 4). Sesuai dengan pemeliharaan, 5). Harganya murah dan terdapat di daerah setempat.

Kualitas dan kuantitas pakan dapat mempengarui pola pertumbuhan ternak yang bersangkutan. Pakan yang berkualitas baik biasanya dapat dikonsumsi oleh ternak dalam jumlah yang banyak, dibanding dengan pakan berkualitas rendah. Ternak yang mampu mengkonsumsi pakan yang lebih banyak, maka produksinya relatif lebih tinggi. Kualitas pakan hijauan rumput dapat ditingkatkan dengan penambahan konsentrat untuk memacu pertumbuhan pada penggemukan ternak. Konsentrat berfungsi sebagai perangsang aktivitas mikroba rumen, sehingga dapat meningkatkan daya cerna dan konsumsi hijauan, (Siregar 1994).

Kambing merupakan jenis ruminansia yang lebih efisien daripada domba dan sapi.  Kambing dapat mengkonsumsi bahan kering yang relatif lebih banyak untuk ukuran tubuhnya yaitu 5-7%.  Kambing juga lebih efisien dalam mencerna pakan yang mengandung serat kasar dibandingkan dengan sapi dan domba.  Juga dilaporkan bahwa kambing mampu mengkonsumsi pakan yang tidak biasa dikonsumsi oleh hewan lain. Pakan utama kambing adalah tunas-tunas semak, ranting, gulma dan kambing sangat efisien dalam mengubah pakan berkualitas rendah menjadi produk yang bernilai tinggi.  Kambing merupakan pemakan yang lahap dengan pakan yang beragam dari tanaman lunak dan semak sampai kulit pohon.  Kambing yang mendapat tambahan konsentrat sebaiknya diberikan dalam bentuk kasar atau digiling kasar karena kambing tidak suka pakan yang digiling halus dan berdebu (Atabany, 2002).

Pakan ternak ruminansia tersusun atas 2 bagian utama, yaitu konsentrat dan hijauan. Konsentrat merupakan bahan pakan yang mengandung banyak zat makanan mudah tercerna seperti protein dan energi tetapi kandungan seratnya rendah. Bahan pakan berserat sangat penting artinya bagi ternak ruminansia untuk menjaga stabilitas kondisi rumen. Pemanfaatan limbah pertanian juga masih banyak ditemukan permasalahan terutama dalam kualitas. Akibatnya akan terjadi penurunan kondisi tubuh ternak dan dapat menimbulkan penyakit akibat defisiensi zat-zat penting yang dibutuhkan ternak, terutama yang bersumber dari hijauan (Devendra, dan Burs 1994).



Daftar Pustaka


Atabany, A. 2002. Strategi Pemberian Pakan Induk Kambing Perah Sedang Laktasi Dari Sudut Neraca Energi. InstitutPertanian Bogor.  Bogor.

Devendra, R.J. dan Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Universitas Udayana. Bali.

Parakkasi, 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ruminansia. UI - Press. Jakarta.

Sarwono, B, 2009. Beternak Kambing Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta.

Siregar, S.B. 1994. Ransum Ternak Ruminasia. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S.Reksohadiprodjo,S.Prawirokusumo dan S.Lebdosoekodjo, 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta.

Labels: Bahan Kering, Kambing

Thanks for reading Konsumsi Bahan Kering (BK) Dan Bahan Organik (BO) Ternak Kambing. Please share...!

0 Comment for "Konsumsi Bahan Kering (BK) Dan Bahan Organik (BO) Ternak Kambing"

Back To Top