Ayam
broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes, famili Phasianidae,
genus Gallus dan spesies Gallus domesticus yang dihasilkan dari
bangsa ayam tipe berat Cornish. Ayam broiler merupakan ayam pedaging
tipe berat yang lebih muda dan berukuran lebih kecil. Ayam broiler ini dapat
tumbuh sangat cepat dan dapat dipanen pada umur empat minggu untuk menghasilkan
daging dan menguntungkan secara ekonomis. Bangsa ayam yang dipilih adalah yang
berbulu putih dan seleksi diteruskan sehingga menghasilkan ayam broiler seperti
sekarang (Amrullah, 2004).
Karakteristik
ayam broiler modern menurut Pond et al. (1995) adalah pertumbuhan yang
cepat, banyak penimbunan lemak pada bagian dada dan otot-otot daging, serta
aktivitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis ayam petelur. Ayam
broiler merupakan ayam-ayam muda jantan atau betina yang menghasilkan daging
dan umumnya dipanen pada umur sekitar 5-6 minggu dengan bobot badan antara
1,2-1,9 kg/ekor (Kartasudjana, 2005). Menurut Rasyaf (2003), broiler dipasarkan
pada umur 5-6 minggu dengan bobot hidup antara 1,3-1,6 kg per ekor.
Performa
ayam broiler akan berbeda akibat perbedaan ketinggian atau suhu lingkungan
sekitar kandang (Amrullah, 2004). Broiler mulai panting pada suhu
lingkungan 29 oC dengan kelembapan 50% (Bell dan Weaver, 2002). Suhu lingkungan
yang nyaman sesuai kebutuhan broiler untuk menghasilkan produksi optimum sesuai
umur broiler ditampilkan pada Tabel.
Rata-rata Suhu Lingkungan yang Direkomendasikan untuk Pertumbuhan
Optimum pada Berbagai Umur Ayam Broiler
Umur (Minggu)
|
Suhu Rekomendasi oC
|
1
2
3
≥ 4
|
30
30
27,2
23,9
|
Sumber
: Bell dan Weaver (2002)
Suhu
lingkungan yang tinggi dapat mengganggu proses homeostasis sehingga menyebabkan
kesehatan ternak terganggu (Scott et al., 1982). Selain faktor suhu, keadaan
suatu wilayah juga mempengaruhi performa dan angka mortalitas. Di wilayah
endemik penyakit tertentu perlu diadakan program vaksinasi dan pengobatan jika
diperlukan (Amrullah, 2004). Performa broiler (konsumsi ransum, pertambahan
bobot badan, konversi ransum, tingkat kematian, bobot badan akhir) strain
Ross menurut Ross Breeders (2007) ditunjukan pada Tabel.
Tabel. Performa Broiler Strain Ross selama Lima Minggu Pemeliharaan (Ross Breeders, 2007)
Peubah
|
Waktu
(Minggu)
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Total
|
||
Konsumsi
ransum (g/ekor)
|
114
|
289
|
512
|
715
|
930
|
2.560
|
|
Pertambahan
bobot badan (g/ekor)
|
132
|
256
|
394
|
511
|
585
|
1.878
|
|
Bobot
badan (g/ekor)
|
173
|
429
|
823
|
1.334
|
1.919
|
1.919
|
|
Konversi
ransum
|
0,87
|
1,13
|
1,30
|
1,40
|
1,59
|
1,36
|
|
Kebutuhan
nutrisi dipengaruhi oleh genetik (Ensminger et al., 1992). Menurut Wahju
(2004), ransum ayam broiler harus mengandung energi yang cukup untuk membantu
reaksi-reaksi metabolik, menyokong pertumbuhan dan mempertahankan suhu tubuh.
Selain itu, ayam broiler membutuhkan protein yang seimbang. Ayam broiler yang
dipelihara di daerah bersuhu tinggi lebih cocok diberikan ransum dengan
kandungan energi rendah (Amrullah, 2004).
Daftar
Pustaka
Amrullah,
I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Cetakan Ketiga. Lembaga Satu Gunungbudi,
Bogor.
Bell,
D. D. and W. D. Weaver Jr. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5th
Ed. Springer Science Business Media, Inc., New York.
Kartasudjana,
R. 2005. Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran
Press, Bandung.
Pond,
W.G., D. C. Church and K. R. Pond. 1995. Basic Animal Nutrition and Feeding. 4th
Ed. John Wiley and Sons, Inc., Canada.
Rasyaf.
2003. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya, Jakarta.
Ross
Breeders. 2007. Ross 708 broiler performance objectives.
http://www.rossbreeders.com. [31 Agustus 2009].
Scott,
M. L., M. C. Nesheim, and R. J. Young. 1982. Nutrition of Chicken. 3rd Ed. M.
L. Scott Associates. Ithaca, New York.
Wahju,
J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
0 Comment for "Pengaruh Suhu Lingkungan Ayam Potong (Broiler) "