Ternak babi bila diklasifikasikan
secara zoologis termasuk kedalam kelas Mammalia, ordo Artiodactyla, genus Sus,
dan spesies terdiri dari Sus scrofa, Sus vittatus, Sus cristatus, Sus
leucomystax, Sus verrucosus, dan Sus barbatus. Babi merupakan salah
satu ternak monogastrik. Babi memiliki sifat-sifat dan kemampuan yang
menguntungkan diantaranya adalah siklus reproduksinya yang relatif pendek,
banyak anak dalam satu kelahiran, tingkat pertumbuhan cepat, efisien dalam penggunaan
ransum, dan dapat memanfaatkan sisa makanan yang tidak lagi digunakan oleh
manusia (Sihombing, 2006).
Bangsa
babi dapat dibagi menjadi tiga tipe yaitu pork, bacon, dan lard.
Bangsa babi yang sudah banyak dikembangkan diantaranya adalah Yorkshire,
Landrace, Duroc, Hampshire, dan Berkshire. Ternak
babi yang dikembangkan sekarang ini merupakan bangsa babi hasil persilangan
yang dihasilkan oleh perusahaan pembibitan babi untuk memenuhi kebutuhan dengan
kualitas yang terkontrol (Blakely dan Bade, 1991). Menurut Sihombing (2006),
ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam memulai usaha ternak babi, yaitu
pengadaan pakan yang cukup dan tempat pemasaran yang dekat.
Babi
Periode Grower dan Finisher
Usaha
peternakan babi dapat dibagi menjadi tiga sistem pemeliharaan yaitu,
pemeliharaan dari anak lahir sampai dipasarkan, penggemukan, dan pemeliharaan
anak sampai disapih. Anak babi yang sudah mencapai bobot badan 20 kg sudah ada
harapan sekitar 98% babi tersebut hidup dan mencapai bobot potong 90-100 kg.
Salah satu tujuan dari usaha peternakan babi adalah mencapai keuntungan yang
maksimal. Faktor yang mempengaruhi keuntungan usaha babi penggemukan yaitu: 1)
harga pembelian anak babi, 2) harga penjualan babi potong, 3) harga makanan, 4)
keefisienan penggunaan makanan, 5) laju pertumbuhan, 6) angka kematian, dan 7)
kualitas karkas (Sihombing, 2006). Menurut NRC (1998), kisaran bobot badan babi
periode grower hingga finisher adalah 15-115 kg. Pemberian ransum
babi periode grower hingga finisher dilakukan ad libitum.
Bobot
babi periode grower antara 20-50 kg. Pertambahan bobot badan babi
periode grower sangat cepat. Kebutuhan zat makanan babi periode grower
yaitu energi metabolis 3265 kkal, protein kasar 18% dan rataan konsumsi
ransum 1855 g/e/h (NRC, 1998). Babi periode finisher dicirikan dengan
berat hidup 60-90 kg. Babi yang sudah mencapai bobot 90 kg sudah dapat dipotong
(Sihombing, 2006). Menurut NRC (1998), kebutuhan zat makanan babi periode finisher
dengan bobot badan 50-80 kg adalah energi metabolis 3265 kkal, protein
kasar 15,5%, dan konsumsi ransum 2575 g/e/h.
Daftar
Pustaka
Blakely, J. & D. H. Bade. 1991. Ilmu
Peternakan. Edisi ke-4. Terjemahan: Bambang Srigandono. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
National
Research Council (NRC). 1988. Nutrient Requirements of Swine. No 3. 8th Ed. National
Academy of Sciences, Wasington D. C.
Sihombing,
D. T. H. 2006. Ilmu Ternak Babi. Cetakan Kedua. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Labels:
Babi,
Produksi Ternak
Thanks for reading Ternak Babi dan Periode Produksinya. Please share...!
0 Comment for "Ternak Babi dan Periode Produksinya"