Domba
Garut sesuai namanya berasal dari Kabupaten Garut tepatnya di daerah Limbangan,
kemudian berkembang dan kini menyebar ke seluruh pelosok Jawa Barat khususnya
dan seluruh Indonesia umumnya. Bentuk umum Domba Garut, tubuhnya relatif besar
dan berbentuk persegi panjang, bulunya panjang dan kasar, tanduk domba jantan
besar dan kuat serta kekar, ini merupakan modal utama dalam seni ketangkasan
domba (Dinas Peternakan Jawa Barat, 2005).
Ciri
khas Domba Garut yaitu pangkal ekornya kelihatan agak lebar dengan ujung
runcing dan pendek, dahi sedikit lebar, kepala pendek dan profil sedikit
cembung, mata kecil, tanduk besar dan melingkar ke belakang. Betina tidak
bertanduk, telinga bervariasi dari yang pendek sampai yang panjang dan memiliki
warna bulu yang beraneka ragam. Domba Garut yang banyak dijumpai memiliki daun
telinga rumpung, sedangkan yang memiliki daun telinga panjang disebut dengan
Domba Bongkor (Dinas Peternakan Jawa Barat, 2005).
Domba
Garut yang baik dapat diperoleh dengan memilih induk dari betina yang
kualitasnya sangat bagus, pejantan dari keturunan Domba Garut memiliki performa
yang baik pula. Domba Garut merupakan persilangan dari Domba Ekor Gemuk dan
Domba Merino yang dibentuk kira-kira pada pertengahan abad ke 19 (±1854) yang
dirintis oleh Adipati Limbangan Garut, sekitar 70 tahun kemudian yaitu tahun
1926 Domba Garut telah menunjukan suatu keseragaman. Berat badan domba dapat
mencapai 40 sampai 80 kg. Bangsa Domba Garut tergolong jenis domba terbaik,
bahkan dalam perdagangannya dan paling cocok serta menarik perhatian banyak masyarakat, mudah dipelihara oleh petani
kecil karena relatif lebih mudah dipelihara (Dinas Peternakan Jawa Barat,
2005).
Dinas Peternakan Jawa Barat. 2005.
Profile Domba Garut. (http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/profil_dombagarut.pdf)
[15 Juli 2010]
0 Comment for "Ciri Domba Garut"