Kuda tidak
memamahbiak dan secara fisiologis tidak dapat melakukan proses regurgitasi.
Adanya cecum yang besar dan mengandung mikroorganisme, serta mampu
mencerna pakan berserat, maka kuda dapat memanfaatkan hijauan dan jerami serta mengubahnya
menjadi zat- zat gizi yang dapat diserap. Kebutuhan pakan yang bersifat
spesifik bervariasi, tergantung pada pemanfaatan kuda yang bersangkutan. Kuda
yang istirahat kebutuhan energinya lebih sedikit dibandingkan kuda yang sedang
bekerja, kuda yang sedang laktasi perlu lebih banyak protein, dan kebutuhan gizi kuda muda hampir seluruhnya lebih besar
dibanding kuda dewasa (Blakely dan Bade, 1994).
Kebutuhan energi kuda olahraga biasanya terpenuhi
dengan mengganti setengah hingga sepertiga pakan berserat dengan pakan yang
mengandung zat tepung, terutama sereal biji-bijian (Medina et al., 2002).
Makanan dibutuhkan untuk menyediakan energi bagi tubuh untuk bekerja. Unsur
utama pada makanan yaitu karbohidrat (zat tepung dan gula), protein, lemak atau
minyak, vitamin, mineral dan elemen mikro. Air juga sangat penting, tubuh kuda
kemungkinan terdiri dari 70% air (McBane, 1994).
Menurut Pagan (2008), kuda yang dilatih membutuhkan
air sekitar 90 liter, sedangkan kuda laktasi membutuhkan sekitar 75 liter untuk
sekresi susu per hari. Tingkat kebutuhan air bergantung dari bentuk dan jenis
pakan, suhu dan kelembaban lingkungan, dan status fisiologi ternak. Pakan dapat
dianalisis untuk mengetahui nutrisi yang terkandung didalamnya, dan pengetahuan
dasar tentang komposisi beberapa pakan adalah penting ketika menyiapkan ransum
untuk kuda (Pilliner, 1993). Jenis-jenis pakan untuk kuda terbagi dalam empat
kategori (Pilliner, 1993) :
(1) Biji-bijian, adalah sebagai sumber energi dari
ransum konsentrat, misalnya oat, barley dan jagung.
(2) Pakan protein, berasal dari hewan (misalnya meat
bone meal dan tepung susu) atau dari tumbuhan (misalnya biji rami, kedelai dan
kacang-kacangan atau polong-polongan).
(3) Pakan intermediate, pakan ini termasuk jerami,
umbi-umbian dan tepung rumput.
(4) Hijauan, yaitu rumput, hay, haylage dan
silase.
Pemberian pakan kuda untuk pemeliharaan yaitu
pemberian secukupnya untuk menjaga kondisi sehari-hari. Hal ini berarti
menyediakan energi untuk otot-otot usus, jantung dan paru-paru selama bekerja,
energi untuk merumput, untuk mempertahankan suhu tubuh dan untuk menggantikan
sel-sel yang menjaga tubuh agar dapat beraktivitas (Pilliner, 1993). Pemberian
pakan hendaknya dibedakan berdasarkan umur, jenis, tipe kuda, dan aktivitas
harian kuda (Parakkasi, 1986).
Produksi terbagi dalam enam bentuk berbeda:
pertumbuhan, kebuntingan, laktasi, penggemukan, kerja dan pemulihan
(penyembuhan dari sakit atau luka). Tambahan energi dan protein yang diwajibkan
untuk kuda biasanya tersedia pada konsentrat (Pilliner, 1993). Prinsip dasar
pemberian pakan pada kuda sebenarnya berdasarkan bobot badan dan juga umur.
Umur kuda yang lebih muda membutuhkan pakan yang lebih banyak baik dari segi
kuantitas maupun kualitas karena kuda muda masih dalam keadaan bertumbuh
(Faris, 2009).
Sumber :
Blakely,
J. & D. H. Bade. 1994. Ilmu Peternakan. Edisi keempat. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Faris, I. 2009. Pola latihan kuda pacu di pulo mas
dalam rangka menghadapi kejuaraan Derby Nasional 2009. Skripsi. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
McBane, S. 1994. Modern Stable Management. Ward Lock,
London.
McBane, S. 2001. Modern Horse Breeding. The Lyons
Press, Connecticut.
Pagan, J. D. 2008. Water most overlooked nutrient for
horses. Feedstuffs. Vol. 80, No. 53, December 29.
Parakkasi, A. 1986. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak
Monogastrik. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Pilliner, S. 1993. Getting Horses Fit. Second Edition.
Blackwell Science Ltd, London.
1 Comment for "Pakan Kuda"
thanks for your information, dont forget to visit airlangga university's website https://www.unair.ac.id/pakar-nutrisi-hewan-beberkan-tips-mengatur-pola-pakan-kuda/