Bungkil kedelai merupakan produk hasil ikutan penggilingan
biji kedelai setelah diekstraksi minyaknya, baik secara mekanik dengan
penekanan maupun kimia menggunakan pelarut organik. Protein bungkil kedelai
mengandung seluruh asam amino esensial, tetapi untuk methionin dan sistin
jumlahnya belum optimal (McDonald et al., 1995).
Bungkil Kedelai (Soy Bean Meal) Sumber Foto : http://www.sinarmentarigroup.com/ |
Bungkil kedelai yang dihasilkan secara mekanis mengandung
lebih banyak minyak dan serat kasar, serta kandungan proteinnya lebih rendah
dibandingkan dengan bungkil kedelai yang dihasilkan dengan menggunakan pelarut
heksan (Suryahadi et al., 1997).
Rasidi (2002) menyatakan bahwa bungkil kedelai merupakan
sisa hasil dari proses pembuatan minyak kedelai. Bahan ini sangat baik untuk
campuran pakan ternak karena kandungan proteinnya tinggi, yaitu antara 42-45 %.
Bungkil kedelai merupakan sumber protein nabati dan sumber energi sehingga
sangat disukai ternak.
Daftar Pustaka
McDonald, P., R. A. Edwards., J.
F. D. Greenhalgh & C. A. Morgan. 1995. Animal Nutrition. 5th Edition. Longman
Singapore Publishers. Singapore.
Rasidi. 2002. 302 Formulasi Pakan
Lokal Alternatif untuk Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suryahadi, Nahrowi, I. G.
Permana, L. Abdullah, & Hadiyanto. 1997. Pengelolaan Pakan Sapi Perah. Buku
Materi Penyuluhan. Kerjasama Fakultas Peternakan IPB dengan Gabungan Koperasi
Susu Indonesia. Bogor.
0 Comment for "Bungkil Kedelai "