Cassabio
merupakan ransum
yang dibuat dari campuran onggok, urea, dan zeolit yang difermentasi dengan Aspergillus
niger. Mengemukakan bahwa Aspergillus niger adalah salah satu
mikroorganisme yang sangat baik dalam menggunakan onggok sebagai substrat dan
sekaligus dapat meningkatkan kualitas onggok, namun proses fermentasi ini
membutuhkan nitrogen yang lebih tinggi dan juga mineral untuk pertumbuhan Aspergillus
niger itu sendiri. Oleh karena itu, dalam proses fermentasi ini harus
ditambahkan beberapa zat makanan untuk meningkatkan kualitas produk akhirnya,
misalnya urea (Lubis, 1996).
Onggok sebagai sumber pakan alternatif. Sumber Gambar : |
Zeolit
jenis Clinoptiloit mempunyai keistimewaan dalam menyerap ion yang besar
seperti amonia, sehingga dapat memperlambat perpindahan dan melepaskannya
secara berangsur-angsur untuk digunakan oleh mikroorganisme. Menurut Pond dan
Mumpton (1984), penggunaan Clinoptiloit kurang dari 10% dalam pakan babi
dan unggas menunjukkan bahwa ternak tersebut dapat tumbuh lebih cepat dan
mengurangi bau kotoran pada alas kandang. Leung et al. (2006) menyatakan
bahwa zeolit dapat digunakan sebagai suplemen ransum karena zeolit dapat
meningkatkan kecernaan pakan sehingga dapat menurunkan biaya pakan.
Menurut
Lubis (1996) penggunaan urea 3% dan zeolit 2,5% dalam pembuatan kompleks
biologis onggok-urea-zeolit menggunakan Aspergillus niger menghasilkan
protein kasar 12,97% dan serat kasar 12,73%. Diantara beberapa mikroorganisme, Aspergillus
niger merupakan mikroorganisme yang bagus dalam proses fermentasi limbah
singkong (Iyayi dan Losel, 2001; Pandey et al., 2000). Urea merupakan
salah satu sumber nitrogen bukan protein yang banyak digunakan oleh
mikroorganisme dalam proses fermentasi (Brook et al., 1969). Menurut
Garraway dan Evans (1984), dalam proses fermentasi, urea akan diurai menjadi
amonia dan karbondioksida. Produksi amonia dari urea mempunyai kecepatan empat
kali lebih besar dari pembentukan sel tubuh mikroorganisme, sehingga
konsentrasi amonia yang dihasilkan akan sangat tinggi dan dapat menjadi racun
bagi proses fermentasi itu sendiri (Hendriksen dan Ahring, 1991). Untuk
mengurangi kadar amonia tersebut, maka digunakanlah zeolit yang bertindak
sebagai suatu reservoir untuk menjaga konsentrasi amonia selama
fermentasi.
Menurut
Maryanto (1995), kombinasi 2,5% zeolit dan 3% urea dapat menghasilkan kompleks
onggok-urea-zeolit yang terbaik, ditinjau dari produksi ammonia dan volatile
fatty acid (VFA) yang optimal untuk pertumbuhan mikroba rumen dan dari
peningkatan produksi protein mikroba.
Daftar Pustaka
Brook, E.J., W.R. Stanton, & A.W.
Bridge,. 1969. Fermentation methods for protein enrichment of cassava. Biotechnology
& Bioengineering 11: 1271-1284.
Garraway, M.O. & R.C. Evans. 1984. Fungal
Nutrition and Physiology. Jhon Wiley and Sons, New York.
Hendriksen, H. V. & B. K. Ahring.
1991. Effects of ammonia on growth and morphology of thermophilic
hydrogen-oxidizing methanogenic bacteria. FEMS Microbiological Ecology, 85:
241-246.
Iyayi, E. A. & D. M. Losel. 2001.
Protein enrichment of cassava byproducts through solid state fermentation by
fungi. Journal of Food Technology in Africa 6 :116-118.
Leung, S., S. Barrington, Y. Wan, X.
Zhao, & B. El-Husseini. 2006. Zeolites (clinoptiloite) as feed additive to
reduce manure mineral content. Biresource Technology, Canada.
Lubis, A. D. 1996. Kompleks biologis
onggok-urea-zeolit menggunakan Aspergillus niger. Laporan akhir
penelitian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pandey,
A., C. R. Soccol, P. Nigam, V. T. Soccol, L. P. S. Vandenberghe & R. Mohan,
2000. Biotechnologycal potential of agroindustrial residues. II: Cassava
bagasse. Bioresource Technology. (74): 8187.
Pond, W. G & F. A. Mumpton. 1984.
Zeo Agriculture ( Use of Nature Zeolites in Agriculture and Aquaqulture ).
International Committee on Natural Zeolites, Boulder, Colorado.
Labels:
Broiler,
Pakan Alternative,
Ransum
Thanks for reading Ransum Cassabio (Onggok-Urea-Zeolit Fermentasi) untuk Broiler. Please share...!
0 Comment for "Ransum Cassabio (Onggok-Urea-Zeolit Fermentasi) untuk Broiler"