Salah satu kriteria yang digunakan
untuk mengukur pertumbuhan dan merupakan parameter penting dalam menentukan
keberhasilan produksi yang diinginkan adalah pertambahan bobot badan. Menurut
Tillman et al. (1989), pertumbuhan meliputi tahap-tahap yang cepat dan
lambat. Tahap cepat terjadi saat ayam menetas sampai pubertas dan tahap lambat
terjadi saat kedewasaan tubuh telah tercapai. Bell dan Weaver (2002)
menambahkan bahwa peningkatan bobot badan mingguan tidak terjadi secara
seragam. Setiap minggu pertumbuhan ayam broiler mengalami peningkatan hingga
mencapai pertumbuhan maksimal, setelah itu mengalami penurunan. Gordon dan
Charles (2002) menyatakan bahwa terdapat perbedaan bobot badan antara ternak
yang diberikan ransum ad libitum dengan ternak yang ransumnya dibatasi
permberiannya. Perbedaan juga terletak antara ternak yang mendapatkan rasio
ransum yang optimal dengan ternak yang mendapatkan ransum tidak optimal.
Menurut Anggorodi (1985), pada periode pertumbuhan
diperlukan ransum dengan zat makanan yang seimbang. Kandungan makanan yang
menentukan performa pada unggas adalah imbangan protein dan energi. Menurut
hasil penelitian Soeharsono (1977), kandungan energi ransum sebesar 2800
kkal/kg bila disertai protein 22% dapat menurunkan pertumbuhan, namun pada
kisaran energi 3000-3200 kkal/kg walaupun diikuti dengan turunnya protein dari
24% menjadi 22% nampak tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan.
Rasyaf (1999) menyatakan bahwa pertumbuhan ayam
broiler dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas ransum, temperatur, dan
pemeliharaan. Anggorodi (1985) menambahkan bahwa kecepatan pertumbuhan dipengaruhi
oleh umur hewan, suhu lingkungan, penyakit, dan tipe ayam. Pertambahan bobot
badan ayam broiler strain Ross (jumbo) selama periode 1-6 minggu dapat
dilihat pada Tabel.
Tabel. Bobot Badan dan Pertambahan Bobot Badan Ayam
Broiler Strain Ross
Umur
|
Jantan
(g/ekor)
|
Betina
(g/ekor)
|
Jantan
dan Betina
(g/ekor)
|
||||
BB
|
PBB
|
BB
|
PBB
|
BB
|
PBB
|
||
Minggu 0
|
42
|
-
|
42
|
-
|
42
|
-
|
|
Minggu 1
|
170
|
128
|
164
|
122
|
167
|
125
|
|
Minggu 2
|
443
|
273
|
414
|
250
|
429
|
262
|
|
Minggu 3
|
861
|
418
|
778
|
364
|
820
|
391
|
|
Minggu 4
|
1401
|
540
|
1231
|
453
|
1316
|
496
|
|
Minggu 5
|
2022
|
621
|
1741
|
510
|
1822
|
566
|
|
Minggu 6
|
2676
|
654
|
2272
|
531
|
2474
|
592
|
|
Sumber : PT Cibadak Indah Sari Farm (2008)
Daftar Pustaka
Anggorodi,
R. 1985. Ilmu Makanan Ternak Unggas Kemajuan Mutakhir. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Bell,
D. D. & W. D. Weaver. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production. 3th
Edition. Springer Science+Business. Inc. Spiring Street, New York.
Gordon,
S. H. &. D.R. Charles. 2002. Niche and Organic Chicken Products : Their
Technology and Scientific Principles. Nottingham University Press, Definitions:
III-X, UK.
PT
Cibadak Indah Sari Farm. 2008. Super Broiler Jumbo 747. www.cibadak.com (Mei
2008).
Rasyaf
M. 1999. Beternak Ayam Pedaging. Cetakan keempat. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soeharsono.
1977. Pengaruh temperatur terhadap kebutuhan imbangan kalori/protein ransum
broiler. Seminar Pertama tentang Ilmu dan Industri Perunggasan 30-31 Mei 1977.
Cisarua, Bogor.
Tillman,
A. D., H. Hari, R. Soedomo, P. Soeharto, & L. Soekanto. 1989. Ilmu Makanan
Ternak Dasar. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
0 Comment for "Pertambahan Bobot Badan Broiler Per Minggu"