Konsumsi ransum merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi dalam jangka
waktu tertentu. Ransum yang dikonsumsi oleh ternak akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup maupun untuk produksi. Rukmiasih (2011) dalam
penelitiannya melihat pengaruh pemberian beluntas dalam pakan terhadap konsumsi
pakan/ekor/ minggu pada itik jantan umur 4-10 minggu menunjukkan bahwa konsumsi
pakan itik jantan yang mendapat tepung daun beluntas 1% dan 2% dalam pakan
tidak berbeda dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian tepung daun
beluntas dalam pakan tidak menurunkan palatabilitas pakan.
Konversi ransum berguna untuk mengukur produktivitas ternak, sebab
konversi ransum merupakan perbandingan antara ransum yang dikonsumsi dengan
pertambahan bobot badan yang dihasilkan. Nilai konversi ransum menunjukkan
kemampuan seekor ternak untuk mengubah pakan menjadi produk yang dihasilkan.
Semakin kecil nilai konversi ransum berarti semakin efisien ternak tersebut
dalam memanfaatkan ransum yang diperoleh untuk menaikan bobot badan per satuan
berat. Jika nilai konversi ransum tinggi menunjukkan bahwa semakin banyak
ransum yang dibutuhkan berarti kurang efisien ternak tersebut dalam
memanfaatkan ransum untuk menaikan bobot badan per satuan berat.
Beberapa penelitian tentang konversi ransum pada itik Alabio dan
Cihateup sangat beragam. Wulandari et al. (2005) dalam penelitiannya
melaporkan bahwa konversi ransum itik Cihateup jantan cenderung lebih rendah
daripada itik betina, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata. Hal ini
mengindikasikan bahwa itik jantan lebih efisien dalam memanfaatkan pakan untuk
pertumbuhan dibanding dengan itik betina. Pada itik Alabio konversi ransum
selama 10 minggu pemeliharaan sebesar 8.8 lebih rendah dibandingkan dengan itik
Cihateup yakni 8.92 akan tetapi setelah ditambahkan lemak sapi, konversi
ransumnya turun menjadi 7.75 untuk itik Alabio dan 7.90 untuk itik Cihateup
(Randa 2007).
Daftar Pustaka
Randa SY. 2007. Bau daging dan
performa itik akibat pengaruh perbedaan galur dan jenis lemak serta kombinasi
komposisi antioksidan (Vitamin A, C dan E) dalam pakan [disertasi]. Bogor:
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Rukmiasih. 2011. Penurunan bau amis (off-odor)
daging itik lokal dengan pemberian tepung daun beluntas (pluchea indica l.)
dalam pakan dan dampaknya terhadap performa [disertasi]. Bogor: Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Wulandari WA, Hardjosworo PS, Gunawan.
2005. Kajian Karakteristik Biologis Itik Cihateup dari Kabupaten Tasikmalaya
dan Garut. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Departemen Pertanian. Bogor 12 -13
September. hal : 795 -803.
0 Comment for "Konsumsi Ransum dan Konversi Ransum Itik"