Pada
kondisi ideal bentuk kurva pertumbuhan untuk semua spesies ternak adalah serupa
yaitu mengikuti pola kurva pertumbuhan sigmoidal (Soeparno 1998). Selanjutnya
dikemukakan pula bahwa pertumbuhan mula-mula terjadi sangat lambat, kemudian
mengalami akselerasi yaitu pertumbuhan yang cepat setelah itu mengalami
deselerasi yaitu pertumbuhan yang berangsur-angsur menurun. Pengukuran
pertumbuhan dapat mengacu pada pertambahan bobot badan. Bobot badan merupakan
salah satu sifat yang memiliki nilai ekonomis dan bersifat kuantitatif yang
dikendalikan oleh banyak gen (Stansfield 1983).
Hasil
penelitian Harahap (1993) dengan menggunakan pakan ayam broiler (R1) dan pakan
ayam broiler + dedak (R2) yang diberikan ke entok, itik lokal, mandalung 1
(itik jantan x entok betina) dan mandalung 2 (entok jantan x itik betina)
menunjukkan bahwa mandalung 1, mandalung 2 dan itik mengalami pertambahan bobot
badan tertinggi pada minggu keempat, sedangkan entok pada minggu kelima.
Penelitian pada mandalung juga, yang diberi imbuhan pakan avilamisina
menghasilkan pertambahan bobot badan tertinggi pada minggu keempat (330.83g),
dengan peningkatan bobot hidup 22.8 kali dari bobot awalnya (36.42g) lebih baik
dari yang tidak diberi imbuhan pakan (Matitaputty 2002).
Peningkatan
bobot badan sangat penting dan berkaitan erat dengan produksi daging. Itik MA
jantan hasil persilangan Mojosari jantan x Alabio betina yang dihasilkan di
Balai Penelitian Ternak Ciawi, mampu mencapai bobot badan 1.3 kg pada umur 8
minggu (Prasetyo et al. 2005). Pada mandalung umur 10 minggu yang diberi
imbuhan pakan avilamisina dalam ransum menghasilkan bobot hidup sebesar 2.209
kg, sementara yang tidak diberi imbuhan pakan hanya mencapai 2.061 kg
(Matitaputty 2002).
Daftar
Pustaka
Harahap D. 1993. Potensi itik
mandalung sebagai peghasil daging ditinjau dari berat karkas dan penilaian
organoleptik dagingnya dibandingkan dengan tetuanya [disertasi]. Bogor: Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Matitaputty PR. 2002. Upaya
memperbaiki pertumbuhan dan efisiensi pakan mandalung melalui fortifikasi pakan
dengan imbuhan pakan avilamisina [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor.
Prasetyo LH, Ketaren PP, Hardjosworo
PS. 2005. Perkembangan teknologi budidaya itik di Indonesia. Lokakarya Nasional
Unggas Air II. Di dalam: Merebut peluang agribisnis melalui pengembangan usaha
kecil dan menengah unggas air. Prosiding Kerjasama Balai Penelitian Ternak,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Masyarakat Ilmu Perunggasan
Indonesia (MIPI) dan Fakultas Peternakan IPB. Bogor, 16-17 Nopember 2005.
Ciawi, Bogor. hal : 145-161.
Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi
Daging. Edisi ke 3. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Stansfield WE. 1983. Theory and
Problems of Genetics. 2nd Ed. Mc Graw Hill Book Company Inc, New York.
0 Comment for "Pertumbuhan dan Bobot Badan Itik"