Menurut
Montgomery et al. (1993), asam lemak omega-3 adalah asam lemak tidak
jenuh yang memiliki ikatan rangkap pada rantai atom karbonnya, sehingga asam
lemak omega-3 disebut juga asam lemak rantai panjang. Asam lemak omega-3
memiliki turunan, yaitu asam lemak EPA dan DHA yang berfungsi mencegah
pengerasan pembuluh darah, mengurangi rangsangan penggumpalan darah, dan dapat
meningkatkan daya intelegensi manusia (Simopoulos, 1989). Penelitian yang dilakukan
oleh Leskanich dan Noble (1997) pada telur ayam omega-3 untuk konsumsi manusia
menunjukkan kemampuan menjaga kadar kolesterol dalam plasma darah dan
mengurangi kadar trigliserida.
Asam lemak
omega-3 dapat diperoleh dari hasil ekstraksi limbah industri pengalengan ikan
Lemuru (Sardinella longiceps) (Cahyanto et al., 1997). Minyak
ikan Lemuru merupakan limbah atau hasil samping dari proses pengalengan maupun
penepungan ikan Lemuru. Proses pengalengan ikan Lemuru memperoleh rendeman
berupa minyak sebesar 5% dan dari proses penepungan sebesar 10%. Pengalengan
satu ton ikan Lemuru akan diperoleh 50 kg limbah berupa minyak ikan dan
selanjutnya dari satu ton bahan mentah sisa-sisa penepungan akan diperoleh
kurang lebih 100 kg hasil samping berupa minyak ikan Lemuru (Setiabudi, 1990
dan Murdinah, 2008).
Rusmana (2008)
menyatakan bahwa minyak ikan Lemuru kaya akan asam lemak tak jenuh ganda berupa
eicosa pentaenoic acid (EPA) dan docosa pentaenoic acid (DHA)
dan memiliki rantai karbon lebih dari 20 (Hardoko, 1998). Penelitian terdahulu
pada telur ayam yang dilakukan oleh Marshall et al. (1994) menunjukkan
adanya peningkatan kandungan asam lemak omega-3 dalam kuning telur yang
dihasilkan, khususnya α-Linolenat, EPA, dan DHA.
Menurut Murdinah
(2008), manfaat minyak ikan Lemuru untuk kesehatan dapat mencegah beberapa
penyakit antara lain jantung koroner, kelebihan kolesterol darah, penyakit
kanker, mengobati kerontokan rambut dan untuk kekebalan tubuh. Pemanfaatan
minyak ikan Lemuru sebagai bahan suplementasi nutrisi pada produk pangan dapat
meningkatkan nilai tambah produk dan pendapatan, serta dilihat dari segi sosial
ekonomi dapat membuka lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja.
Sumber :
Cahyanto, M. N.,
U. Santoso, Zuprizal, H. E. Irianto, & S. Sastrodihardjo. 1997. Ekstraksi
minyak mengandung asam lemak omega-3 dari limbah industri minyak ikan lemuru
dan penggunaannya dalam peningkatan kandungan asam lemak omega-3. Laporan Hasil
Penelitian. Kerjasama Lembaga Penelitian UGM dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
Leskanich, C. O.
& R. C. Noble. 1997. Manipulation of the omega-3 polyunsaturated fatty acid
composition of avian egg and meat. World’s Poultry Science Journal. 53:
156-183.
Marshall, A. C.,
K. S. Kubena, K. R. Hinton, P. S. Hargis, & M. E. Van Elswyk. 1994. n-3
Fatty acids enriched table eggs: A survey of consumer acceptability. Poultry
Science Journal. 73: 1334-1340.
Montgomery, R.,
R. L. Dryer., T. W. Conway, & A. A. Spector. 1993. Biokimia: Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 2. Edisi Keempat. Terjemahan Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Murdinah. 2008.
Teknologi pengolahan minyak ikan dan potensi pemanfaatannya untuk kesehatan dan
kecerdasan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan 2008. Balai Besar Riset
Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Rusmana, D.
2008. Minyak ikan Lemuru sebagai imunomodulator dan penambahan vitamin E untuk
meningkatkan kekebalan tubuh ayam broiler. Disertasi. Sekolah Pascasarjana.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Setiabudi, E.
1990. Pengaruh waktu penyimpanan dan jenis filter pada jumlah asam lemak
omega-3 dalam minyak limbah hasil pengalengan dan penepungan ikan Lemuru.
Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Labels:
Ikan Air Tawar,
Perikanan
Thanks for reading Ikan Lemuru Sebagai Sumber Asam Lemak Omega-3 . Please share...!
0 Comment for "Ikan Lemuru Sebagai Sumber Asam Lemak Omega-3 "