Itik termasuk ke
dalam kelompok unggas air (water fowl) dan masuk ke dalam kelas Aves,
ordo Anseriformes, dan family Anatidae (Achmanu 1997). Menurut
Suharno dan Setiawan (1999) itik merupakan unggas air yang memiliki ciri-ciri
kaki relatif lebih pendek dibandingkan tubuhnya dan jarinya dihubungkan dengan
selaput renang; paruhnya ditutupi oleh selaput halus yang sensitif; bulu
berbentuk cekung, tebal ke arah tubuh, dan berminyak; itik dewasa memiliki
lapisan lemak di bawah kulit; daging itik tergolong daging gelap (dark meat);
dan tulang dada itik datar seperti sampan. Suharno dan Setiawan (1999)
menambahkan bahwa itik bersifat omnivorous (pemakan segala) yaitu
memakan bahan dari tumbuhan dan hewan seperti biji-bijian, rumput-rumputan,
ikan, bekicot, dan keong.
Menurut
Simanjuntak (2005) itik yang banyak diternakan di Indonesia adalah spesies Anas
domesticus. Data dari FAO (Food and Agriculture Organization)
dalam Domestic Animal Diversity Information Sistem antara lain mencatat
Indonesia sedikitnya memiliki 15 jenis itik. Kelima belas itik tersebut secara
morfologis dapat dibedakan berdasarkan wilayah atau daerah tempat
berkembangbiaknya itik tersebut sehingga muncul julukan itik alabio, itik bali,
itik cirebon,
itik tasik malaya, itik tangerang, itik magelang, itik tegal, itik mojosari,
itik medan, itik lombok, itik porsea dari Sumatera Utara, dan itik begagan dari
Sumatera Selatan (Simanjuntak 2005).
Menurut
Windhyarti (1999) itik berdasarkan tipenya dibagi menjadi tiga yaitu tipe
pedaging, tipe petelur, dan tipe hias (ornamental). Itik yang termasuk tipe
pedaging misalnya itik muscovy (Anas moscata, pato, dan itik manila),
itik peking, dan itik rouen. Itik yang termasuk tipe ornamental contohnya
adalah itik blue swedis. Itik petelur contohnya adalah indian runner (Anas
javanica) yang terdiri dari itik karawang, itik mojosari, itik tegal, itik
magelang, itik bali, itik alabio, itik khaki Campbell, itik CV 2000-INA, serta
beberapa itik unggul lain yang merupakan hasil persilangan oleh para pakar di
BPT Ciawi-Bogor yang diantaranya adalah itik BPT-AK, itik BPT-KA, itik BPT-KAT,
dan itik BPT-AT.
Sumber :
Achmanu. 1997.
Ilmu Ternak Itik. Karangan lmiah. Malang: Fakultas Peternakan, Universitas
Brawijaya.
Simanjuntak L.
2005. Tiktok Unggas Pedaging Renadh Lemak. Jakarta: PT Agromedia
Pustaka.
Suharno B,
Setiawan T. 1999. Beternak Itik Petelur di Kandang Baterei. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Windhyarti S S.
2003. Beternak Itik Tanpa Air. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
0 Comment for "Jenis dan Karakteristik Itik"