Kuda bukan
hanya tidak memiliki kebebasan namun juga sangat bergantung pada manusia yang
membantu hampir dalam segala hal, seperti latihan, makanan, air, sandang, grooming,
kontrol lingkungan dan akses kekawanan (McBane, 1994). Pemeliharaan yang
baik dan perhatian yang benar untuk kuda akan mengurangi masalah kesehatan
dibandingkan pemeliharaan kuda yang tidak baik. Kuda yang sejahtera, layaknya
manusia, akan tumbuh subur, tahan serangan penyakit, kondisinya akan cepat
membaik setelah sakit atau terluka, tahan kerja dan tekanan dan pada umumnya
hidupnya lebih baik dibanding kuda yang tidak terurus (McBane, 1994). Untuk
menjaga kuda tetap sehat maka pemilik atau manajer harus memperhatikan enam hal
mendasar: makanan, air, tempat tinggal, kawanan, ruang pribadi dan kebebasan
untuk bergerak (Pilliner, 1993).
Lingkungan
Kandang
Membangun
kandang kuda di daerah tropis, yang hanya mengenal dua musim, yaitu musim panas
dan hujan, tidaklah terlalu sukar. Usahakanlah agar kandang tidak tertutup
rapat, sehingga pertukaran hawa bisa berjalan teratur, tidak menimbulkan hawa
panas didalamnya. Sebaiknya dicegah agar jangan sampai air hujan masuk kedalam
kandang. Kandang yang agak tertutup dibuatkan untuk kuda yang melahirkan, yaitu
untuk menjaga kesehatan anaknya (Suharjono, 1990). Material untuk membangun
kandang kuda sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat, misalnya dari batu dengan
campuran bahan beton, kayu yang kuat atau kayu gelondongan (bulat). Daun pintu
tertutup rapih, lantai kandang sebaiknya yang mudah dibersihkan dan kering.
Jika lantai kandang dibuat dari semen, sebaiknya lantai dilapisi serbuk gergaji
atau rumput kering, sehingga kuda tidak terpeleset. Kunci pintu dipasang ganda,
karena kebanyakan kuda dapat membuka pintu sendiri (Suharjono, 1990). Kandang
kuda umumnya berbentuk single stall. Pada areal perkandangan sebaiknya
perlu disediakan tempat untuk latihan (exercise). Tempat pakan hijauan
atau hay harus berada setinggi bahu kuda, sedangkan tempat konsentrat
diletakkan beberapa meter dari tempat hijauan. Disediakan pula tempat air
minum, anak dan induk sebaiknya ditempatkan pada box stall (Tim Karya
Tani Mandiri, 2010).
Tiap bangunan
kandang kuda dilengkapi dengan air bersih, sehingga tidak sukar bagi karyawan
menyediakan air untuk kuda secara terus-menerus, karena kuda banyak minumnya,
apalagi pada musim panas. Bagi kuda betina yang sedang menyusui anaknya, air
minum harus diperhatikan betul-betul, karena jika minumnya kurang akan
berakibat air susunya berkurang pula (Suharjono, 1990). McBane (1994)
menambahkan, peternakan kuda lebih baik dilengkapi dengan fasilitas pendukung
seperti tempat penyimpanan pakan, ruang groom pada setiap kandang
sehingga memudahkan dalam pengawasan kuda. Kandang kuda berukuran 3 x 4 m2
dengan lantai beralas serbuk gaji atau rumput kering (jerami). Kuda sedapat
mungkin mendapatkan sinar matahari pagi. Kuda dikeluarkan dari kandang sehari
dua kali, yaitu pada pagi hari jam 07.00 sampai jam 09.00, kemudian jam 16.00
sampai jam 17.00 (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Bangunan
kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang sempurna. Ventilasi yang
sempurna dapat dibuat dengan pengaturan dinding yang sebagian terbuka.
Ventilasi yang sempurna sangat menguntungkan bagi kuda sebab ventilasi berguna
untuk mengeluarkan udara kotor (CO2) dari dalam kandang dan menggantikan udara
segar (O2) dari luar. Dengan kondisi ini, udara segar didalam kandang dapat
dipertahankan (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Faktor paling penting untuk
mengurangi masalah pernafasan adalah dengan memastikan bahwa ventilasi cukup
stabil. Dengan posisi yang benar dan ukuran lubang udara, outlet, dan
penggunaan teknik udara, tidak ada alasan mengapa ventilasi tidak dapat
memberikan lingkungan yang nyaman (Pilliner, 1994).
Kebersihan
Kuda
Grooming lebih
dari sekedar menjaga kebersihan kuda, melainkan merangsang sirkulasi darah dan
getah bening dan memberikan kilau pada bulu kuda dengan membawa minyak alami ke
permukaan. Grooming yaitu menyikat dengan cepat bagian atas tubuh,
menghilangkan noda yang menempel, mencuci mata, hidung lalu kaki. Pada waktu
tertentu, kuda dapat dimandikan. Setelah kuda dicuci dan dibilas, kuda
dikeringkan dengan penyerap air atau keringat, lalu kepala, badan dan kaki
dihanduki sampai kering (Pilliner, 1994). Sanitasi sangat penting untuk
mengendalikan kuda dari serangan parasit. Seekor kuda yang akan diperkenalkan
kedalam kawanan harus diisolasi selama sebulan sebelum menjalani aktivitas
dengan kuda lain. Setiap penyakit hewan mungkin telah diketahui sebelum periode
isolasi sehingga diberi waktu untuk menunjukkan diri. Menjaga kebersihan
kandang dan perawatan kuda secara teratur sangat mempengaruhi kesejahteraan
kuda (Bogart dan Taylor, 1977).
Perlakuan
Panas dan Dingin
Perlakuan
dingin akan membantu untuk mengendalikan reaksi inflamasi dan mengurangi rasa
sakit. Setelah fase akut awal cedera telah berlalu, terapi panas dan dingin
bergantian dapat dilakukan untuk meningkatkan aliran darah ke daerah yang
terkena, membawa elemen-elemen penting untuk penyembuhan. Perawatan ini akan
membuat kuda tenang, sehingga kuda dapat beristirahat lebih efektif
(Pilliner,1994).
Sumber :
Bogart, R. & R. E.
Taylor. 1977. Scientific Farm Animal Production. Burgess Publishing Company,
Minnesota.
McBane, S. 1994. Modern Stable Management. Ward Lock,
London.
Pilliner, S. 1993. Getting
Horses Fit. Second Edition. Blackwell Science Ltd, London.
Suharjono, U. 1990. Kuda.
Yayasan Pamulang Equestrian Centre, Jakarta.
Tim Karya Tani Mandiri.
2010. Pedoman Budidaya Beternak Kuda. Nuansa Aulia, Bandung.
Labels:
Kuda
Thanks for reading Kesejahteraan Kuda. Please share...!
0 Comment for "Kesejahteraan Kuda"