Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Pertumbuhan Ternak Kambing Secara Umum

Laju pertumbuhan setelah disapih ditentukan oleh beberapa faktor antara lain potensi pertumbuhan dari masing-masing individu ternak dan pakan yang tersedia (Cole, 1982). Potensi pertumbuhan dalam periode ini dipengaruhi oleh faktor bangsa dan jenis kelamin. Pola pertumbuhan ternak tergantung pada sistem manajemen yang dipakai, tingkat nutrisi yang tersedia, kesehatan dan iklim. Laju pertambahan bobot badan dipengaruhi oleh umur, lingkungan dan genetik dimana berat tubuh awal fase penggemukan berhubungan dengan berat dewasa. (Tomaszewska et al., 1993)

Menurut Anggorodi (1990) pertumbuhan murni mencakup dalam bentuk dan berat jaringan-jaringan pembangun seperti urat daging, tulang, jantung, otak dan semua jaringan tubuh lainnya (kecuali jaringan lemak) dan alat-alat tubuh. Pada umumnya pertumbuhan pada ternak mamalia dapat dibagi dalam dua periode utama yakni prenatal dan postnatal. Dalam masa pertumbuhan ada dua hal yang terjadi yaitu adanya kenaikan bobot badan atau komponen tubuh sampai mencapai ukuran dewasa yang disebut pertumbuhan dan adanya perubahan bentuk konformasi disebabkan oleh perbedaan laju pertumbuhan jaringan atau bagian tubuh yang berbeda dengan proses perkembangan, proses penggemukan termasuk ke dalam perkembangan (Hammond et al., 1976).

Pertumbuhan ternak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Siregar (1994) mengatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi pertumbuhan baik dari segi kualitas dan kuantitas karkas kambing dengan perbandingan 20-30% : 70 - 80%. Ternak tidak akan mampu berproduksi secara optimal, apabila tidak memperoleh lingkungan yang optimal walaupun fungsi genetik cukup tinggi dan begitu juga sebaliknya. Kualitas bahan makanan dipengaruhi oleh komposisi zat makanan serta penggunaannya oleh ternak.

Menurut Sumoprastowo (1980) bahwa rata-rata berat lahir kambing lokal sebesar 1-2 kg, dan laju pertambahan berat badan ternak kambing lokal adalah sebesar 43 gram/ekor/hari. Kekurangan zat makanan memperlambat puncak pertumbuhan urat daging dan memperlambat laju penimbunan lemak, sedangkan makanan yang sempurna mempercepat terjadinya laju puncak dari keduanya (Anggorodi, 1990).

Menurut Tillman et al. (1991) pengurangan makanan akan memperlambat kecepatan pertumbuhan dan bila pengurangan makanan sangat parah akan menyebabkan hewan kehilangan berat badannya. Pertumbuhan biasanya mulai perlahan - lahan kemudian berlangsung lebih cepat dan akhirnya perlahan - lahan lagi atau sama sekali terhenti. Pola seperti ini menghasilkan kurva pertumbuhan berbentuk sigmoid (S). Tahap cepat pertumbuhan terjadi pada saat kedewasaan tubuh hampir tercapai (Anggorodi, 1990).

Sumber Artikel (Klik Here)

Labels: Kambing, Performa

Thanks for reading Pertumbuhan Ternak Kambing Secara Umum . Please share...!

0 Comment for "Pertumbuhan Ternak Kambing Secara Umum "

Back To Top