Zeolit dalam ransum ternak sudah
diteliti sejak tahun 1965. Percobaan tersebut dilakukan di Jepang dengan
menambahkan pada pakan unggas, babi, dan sapi. Zeolit dapat digunakan sebagai
bahan penyusun ransum, suplementasi dan substitusi (Mumpton dan Fishman, 1977).
Sifat zeolit yang dapat menyerap molekul merupakan dasar penggunaannya pada
ransum ternak. Penelitian Karamanlis et al. (2008) melaporkan,
penambahan zeolit dalam ransum ayam broiler dengan taraf 2% berpengaruh nyata
(P<0 amonia="" dan="" gas="" laju="" mengurangi="" meningkatkan="" pada="" pertumbuhan="" span="">litter.0>
Penelitian Mohri et al.
(2008) menyatakan, penambahan 2% zeolit kedalam kolostrum dan susu berpengaruh
nyata terhadap kandungan zat kalsium, fosfor, sodium, dan besi pada serum darah
anak sapi dibandingkan dengan kontrol. Zeolit dapat meningkatkan ketersediaan
Ca dalam darah, dengan demikian tingginya kebutuhan dan kegunaan Ca pada proses
pertumbuhan hewan dapat terpenuhi.
Penggunaan zeolit dalam ransum ternak
babi sudah banyak diteliti diantaranya penelitian Mumpton dan Fishman (1977)
menyatakan penggunaan zeolit dalam ransum babi dengan protein normal dapat
meningkatkan pertambahan bobot badan, efisiensi pakan, dan ternak lebih sehat.
Hasil penelitian Shurson et al. (1984) berbeda dengan penelitan sebelumnya,
yakni penambahan zeolit pada taraf 3 dan 5% kedalam campuran ransum tidak
berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, konversi ransum, dan
konsumsi ransum harian. Penelitian Nopriana (1991), melaporkan bahwa penambahan
zeolit berbeda sumber dengan taraf pemakaian 3, 6, dan 9% berpengaruh nyata
(P<0 air="" babi="" badan="" berpengaruh="" bobot="" dan="" efisiensi="" feses="" kadar="" konsumsi="" lemak="" nyata="" o:p="" pakan="" penggunaan="" periode="" pertambahan="" pertumbuhan.="" punggung="" ransum="" tebal="" terhadap="" ternak="" tetapi="" tidak="">0>
Daftar Pustaka
Karamanlis, X, P. Fortomaris, G.
Arsenos, I. Dosis, D. Papaioannou, C. Batzios & A. Kamarianos. 2008.
Department of Animal Production, Ichtyology, Ecology and Protection of
Environment, Faculty of Veterinary Medicine, Aristotle University of
Thessaloniki, Greece. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 21 (11):1642-1650.
Mohri, M., H. A. Seifi, & M.
Maleki. 2008. Effects of short-term supplementation of clinoptilolite in
colostrums and milk on the concentration of some serum mineral in neonatal
dairy calves. Departement of Clinical Sciences, and Center of Excellence for
Ruminant Abortion and Neonatal Mortality, School of Verterinary Medicine,
Ferdowsi University of Mashhad, Iran. 123:116-123.
Mumpton, F. A. & P. H. Fishman.
1977. The application of natural zeolite in animal science and agriculture. J.
Anim. Sci. 45 (5):1188-1203.
Nopriana, C. 1991. Pengaruh
pemakaian zeolit yang berbeda sumber dan taraf dalam ransum terhadap penampilan
ternak babi periode pertumbuhan. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Siagian, P. H. 1993. Pengaruh taraf
zeolit dan protein ransum terhadap penampilan babi lepas sapih. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Labels:
Bahan Pakan,
Ransum
Thanks for reading Penggunaan Zeolit dalam Ransum Ternak . Please share...!
0 Comment for "Penggunaan Zeolit dalam Ransum Ternak "