Spermatozoa
dibentuk di dalam testes melalui proses yang disebut spermatogenesis, tetapi
mengalami pematangan lebih lanjut di dalam epididimis dimana spermatozoa
disimpan sampai saat ejakulasi.
Tahapan
spermatogenesis meliputi:
a)
pembentukan
spermatosit primer dan sekunder dari spermatogonia tipe A
b)
spermiogenesis
atau metamorfosis spermatozoa dari spermatid.
Spermatositogenesis dikendalikan oleh FSH dari
adenohypophysa dan spermiogenesis berada di bawah pengaruh LH dan testosteron.
Proses spermatogenesis pada sel-sel kelamin jantan berkembang secara progresif
dan bermigrasi dari membrana basalis ke arah lumen tubuli seminiferi.
a. Fase I
(15-17 hari)
Pembelahan mitosis spermatogonia tipe A menjadi dua
anak sel yaitu spermatogonium dorman yang menjamin kontinuitas spermatogonia
dan satu spermatogonium aktif yang membagi diri empat kali hingga akhirnya
membentuk 16 spermatosit primer (2n).
b. Fase II
(kurang lebih 15 hari)
Pembelahan meiosis dari spermatosit primer (2n)
menjadi spermatosit sekunder (n)
c. Fase III
(beberapa jam)
Pembelahan spermatosit sekunder menjadi spermatid
d. Fase IV
(kurang lebih 15 hari)
Metamorfosis spermatosit menjadi spermatozoa tanpa
pembelahan sel. Proses spermatogenesis disini meliputi perombakan radikal
bentuk sel dimana sebagian besar sitoplasma termasuk asam ribo nukleat (ARN),
air dan glikogen terlepas atau menghilang (Nuryadi, 2001).
Spermatid adalah suatu sel bundar yang relatif besar
sedangkan spermatozoa merupakan suatu sel langsing memanjang yang kompak dan
motil, dan terdiri dari kepala dan ekor. Aparat golgi dari spermatid membentuk
tudung anterior atau akrosom spermatozoa dan mitokondria dari sitoplasma
berkumpul pada ekor yang bertumbuh keluar sentriol (Feradis 2010a).
Secara teoritis pada sapi 16 spermatosit primer dan 64
spermatozoa berkembang dari spermatogonia tipe A, akan tetapi selama meiosis
terjadi kehilangan sel, sekitar 25% yang ditandai oleh adanya inti-inti
piknotis. Spermatozoa akhirnya dilepaskan dari sitoplasma sel-sel sertoli dan
memasuki lumen tubuli seminiferi. Kurang lebih 15 hari setelah terbentuk,
spermatogonia dorman mulai membagi diri dengan cara yang sama dan proses ini
berulang secara terus menerus. Fase I, II dan III disebut spermatositogenesis
dan fase IV disebut spermiogenesis. Spermatozoa sapi memerlukan kira-kira 10
hari untuk melewati epididimis, karena spermatogenesis pada sapi berlangsung
selama 50 sampai 62 hari maka waktu yang dibutuhkan dari spermatogonia tipe A
sampai spermatozoa yang diejakulasikan pada sapi kira-kira 60 sampai 70 hari
(Feradis 2010a).
Daftar
Pustaka
Feradis,
M. P. 2010a. Bioteknologi Reproduksi Ternak. Alphabeta, Bandung
Nuryadi.
2001. Reproduksi Ternak. Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Brawijaya,
Malang.
Labels:
Inseminasi Buatan,
Sperma Sapi
Thanks for reading Tahapan Spermatogenesis . Please share...!
0 Comment for "Tahapan Spermatogenesis "