Anggorodi (1995)
menyatakan bahwa penyusunan ransum harus disesuaikan dengan umur dan kebutuhan
ternak tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengefisiensikan penggunaan ransum
pada ternak. Ternak puyuh pada dasarnya membutuhkan sejumlah nutrisi yang
lengkap untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan berproduksi. Menurut North
dan Bell (1990), pakan pada unggas diperlukan untuk empat alasan, yaitu untuk body
maintenance, pertumbuhan, pertumbuhan bulu, dan produksi telur. Nutrisi yang
lengkap terdiri dari berbagai macam material kimiawi yang dapat digolongkan ke
dalam enam kelas, yaitu karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi, protein
sebagai sumber asam amino, vitamin-vitamin, mineral, dan air (Rasyaf, 1991).
Kebutuhan
protein yang terbaik untuk ransum puyuh layer memiliki kandungan sebesar 17-20%
(Permentan, 2008). Protein berguna bagi unggas yang sedang bertumbuh dan
berproduksi, sehingga jumlah protein yang cukup dan berkualitas sangat penting
untuk unggas petelur. Protein digunakan pada masa pertumbuhan untuk menyusun
jaringan tubuh, yaitu membentuk otot, kuku, sel darah, dan tulang tetapi pada
masa bertelur protein tidak lagi digunakan untuk menyusun jaringan tubuh tetapi
lebih digunakan untuk materi penyusun telur dan sperma (NRC, 1994). Rasyaf
(1991) lebih lanjut menjelaskan bahwa unggas juga sangat memerlukan energi
untuk menjaga temperatur tubuh, untuk menggerakkan organ tubuh, dan masih
banyak lagi fungsi energi lainnya.
Sumber :
Anggorodi, H. R.
1995. Ilmu Makanan Ternak Unggas. UI-Press, Jakarta.
National
Research Council [NRC]. 1994. Nutrient Requirements of Poultry. National
Academy of Science. Washington D. C.
North, M. O.
& D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Ed . Van
Nostrand Reinhold. New York.
Peraturan
Menteri Pertanian [Permentan]. 2008. Pedoman Budidaya Burung Puyuh yang Baik.
Direkotrat Budidaya Ternak Non Ruminansia, Jakarta.
Rasyaf, M. 1991.
Pengolahan Produksi Telur. Kanisius, Yogyakarta.
0 Comment for "Kebutuhan Ransum Puyuh "